Ketaatan Kepada Rasulullah SAW
Wahai temanku,
sesungguhnya Allah SWT adalah Tuhan yang
menciptakanmu, membuatmu ada dan memberimu kenikmatan dhohir maupun batin.
Apakah kamu tahu ?
di awal awalnya kamu adalah setetes mani di perut ibumu dan senantiasa diliputi
nikmat dari Allah sampai kamu dilahirkan di dunia ini sebagai manusia yang
sempurna seperti sekarang. Kemudian Allah memberimu lisan untuk berbicara, mata
untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan akal untuk kau gunakan memilah
milah hal hal yang bermanfaat bagimu
atau hal hal yang berbahaya untukmu.
وَٱللَّهُ
أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ
ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur. ( surat an
nahl 78 )
Bukankah Allah
Tuhan yang memberimu nikmat yang begitu banyak ini sangat mampu untuk
menariknya kembali, jika kamu membuatnya
marah dan dia marah padamu ?
Wahai temanku,
kewajiban kita yang pertama kepada tuhan
kita Allah adalah mengetahui sifat sifatNya yang sempurna, dan bersungguh
sungguh untuk taat kepadaNya, dan mengikuti perintah perintahNya, serta
meninggalkan laranganNya. Dan menyakini seyakin yakinnya bahwa semua kebaikan
adalah apa yang Dia pilihkan untukmu bukan yang kamu pilih untuk dirimu
sendiri, maka jangan sampai kamu dilalaikan sahwat, canda tawa dan ketaatan kpd
makhluk dari taat dan beribadah kepada Allah.
Wahai temanku,
salah satu tanda sayangnya Allah kepada hambanya (kita) adalah mengirimkan
utusanya kepada kita ( umat manusia ) untuk membimbing manusia menuju hal hal
yang baik buat mereka di dunia maupun di akhirat.dan utusan terakhir adalah
sayyidina Muhammad SAW yang bernama lengkap Muhammad bin Abdillah bin Abdul
Mutholib Al arobiy Al Hasyimy. Maka sebagaimana kita wajib taat kepada Allah
maka kita wajib taat juga kepada Nabi Muhammad SAW.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ
مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن
كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ
حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ
جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا
أَلِيمًا
Tiada dosa atas orang-orang yang
buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut
berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah
akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan
barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.
Wahai
temanku, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak perna berkata atau berbicara
mengikuti hawa nafsunya sendiri maka semua perintahnya dan semua larangannya bersumber
dari wahyu Ilahy, jadi mentaati rasulullah SAW merupakan bagian dari taat
kepada Allah SWT.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى
يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu".
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Wahai temanku, sesungguhnya tidak
sempurna imannya suatu hamba sampai Allah SWT dan Rasulullah SAW menjadi suatu
hal yang paling dia cintai melebihi cintanya kepada yang manapun. Dari Anas
r.a, Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله
عليه وسلم – لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ
وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak sempurna keimanan seseorang diantara
kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan
manusia semuanya.”
2 komentar:
Bagus pak....
Top
Posting Komentar