Rabu, 10 Juni 2020

Hidup adalah pilihan

Hidup adalah pilihan. semua kejadian kejadian dalam rentetan hidup kita adalah hasil dari rentetan pilihan yang kita pilih atau orang lain pilih. dan Semua pilihan pilihan itu akan mengakibatkan hasil hasil yang harus kita pilih juga dalam mensikapinya. 

Semua pilihan akan membawa resiko, bisa baik dan juga bisa buruk. dan cara kita mensikapi resiko juga sama. bisa jadi suatu kejadian yang baik kita sikapi dengan buruk ataupun sebaliknya sebuah kejadian buruk kita sikapi dengan baik. 

Walaupun sebenarnya semua kejadian itu baik. karena Allah selalu memberi yang terbaik untuk hambanya. Allah tidak pernah memberi keburukan kepada hambanya, kita lah yang menganggap bahwa pemberian itu baik atau buruk. 

Cara mensikapi kejadian inilah yang membedakan kita semua. apakah kita termasuk hamba yang baik atau hamba yang buruk. hamba yang baik selalu melihat kebaikan dalam semua kejadian. tetapi hamba yang buruk selalu melihat keburukan dalam semua kejadian, bahkan hal hal yang menggembirakan banyak orang pun akan ditemukan hal yang buruk bagi hamba yang buruk.

kita sering menyebut sifat seperti ini dengan suudzan, pesimis  dan ainu sukhti, sedangkan kebalikannya dengan husnudzan, optimis dan ainur ridho. dan ini adalah pilihan kita. 

Orang kaya bisa bersyukur karena kekayaannya, membantu dengan kekayaanya, bersedekah, berderma, dan menunjukkan nikmat Allah yang di terimanya,  itu baik. kebalikanya dia bisa saja kikir, pelit, sering pamer kekayaan, sombong, merasa lebih hebat dari yang lain.  ini juga pilihan. 

Orang miskin bisa jadi dia bersabar, ikhlas dengan keadaan, tetep berusaha dan bersyukur dengan apa yang ada, tidak "meri" atau syirik dengan yang dipunyai orang lain dan menjaga diri dari meminta minta. sebaliknya dia juga bisa memilih untuk terus "protes" kepada Allah, suka meminta minta, iri dengan yang dipunyai orang lain, malas dalam bekerja dan selalu menyalahkan keadaan dan orang lain.

Orang yang ganteng atau cantik bisa jadi dia bersyukur dengan  kegantengan atau ke cantikannya dengan tetep rendah hati dan bisa juga dia sombong karena kelebihan fisiknya. itu juga pilihan. 

Diceritakan pada zaman bani israil bahwa hidup seorang kakek dengan cucu satu satunya di sebuah desa terpencil. karena terlalu sayangnya kakek itu kepada cucunya, dia membolehkan cucunya untuk bermain main dengan kuda hingga suatu ketika di terjatuh dan kakinya ter injak kuda, sehingga sang cucu harus cacat. kakinya pincang. 

Para tetangga datang dan ikut bela sungkawa sekaligus berusaha membesarkan hati sang cucu dan kakek tersebut. ternyata sang kakek itu berkata "kenapa harus bersedih ?, ini adalah karunia dari Allah". maka terkejutlah para tetĂ ngga dan bilang "kenapa musibah yang menimpa cucumu kamu anggap karunia ?. sang kakekpun menjawab, "semua pemberian Allah itu baik, kita aja yang belum tahu dan suul adab sehingga menganggap itu buruk". 
 
Beberapa tahun kemudian, sang cucupun beranjak dewasa dan menjadi pemuda. hingga datanglah sepasukan tentara yang membawa perintah dari raja bahwa semua pemuda yang di desa itu harus ikut ke ibu kota untuk dilatih perang dan akan diterjunkan kemedan perang. 

Tetapi sang cucu kakek tersebut di tolak untuk ikut karena cacat. lagi lagi para tetangga mencoba menenangkan dan membesarkan hati pemuda tersebut karena merasa tidak dapat kehormatan untuk ikut membela negara. dan lagi lagi pula sang kakek bilang dengan santainya bahwa itu karunia Allah. 
 
Satu tahun kemudian terdengar kabar bahwa semua pemuda dari desa tersebut, yang dilatih dan diterjunkan kemedan perang gugur dalam tugas. sehingga sebagian besar penduduk desa tersebut bersedih karena anak anak mereka telah tiada.

Sang kakekpun berkata kepada penduduk desa " kalian berkata, ketika cucuku jatuh dari berkuda, ini musibah. cucuku tidak bisa ikut berperang, ini  musibah. dan anak anakmu yang sehat adalah nikmat, ketika anak anakmu berangkat ikut berperang kalian bahagia karena itu kehormatan dan nikmat, tetapi ketika anak anak mu gugur kalian bersedih dan mengatakan itu musibah....maka ingatlah !!!! bahwa semua nya adalah ketentuan Allah. karunia atau musibah kamu yang menganggapnya". 

Inilah hidup, hidup adalah pilihan dalam  mensikapi rentetan kejadian. mari bersyukur karena kita adalah muslim, mukmin. karena nabi telah bersabda bahwa semua pilihan orang muslim itu baik ( para ulama menafsiri jika dia sholeh ) jika dia menganggap dapat musibah dia bisa bersabar, itu adalah baik. dan jika muslim menganggap bahwa dia mendapat nikmat, dia bersyukur, dan itu juga baik. Wallahu a'lam bishowab.....

2 komentar:

Komsiyah611 mengatakan...

Berat dan rigannya masalah dipengaruhioleh penyikapan kita thpmasalah tersebut. Semoga kita selalu mampu bersyukur dan mensyukuri.

Robi'ah Alma mengatakan...

Tulisan yg menginspirasi bagaimana memaknai kejadian dalam hidup atas karunia Alloh,

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...