Selasa, 09 Juni 2020

Pengaruh Makanan Haram dan Subhat

*Pengaruh Makanan Syubhat dan Haram*

Manusia hidup didunia pasti membutuhkan makanan. tidak ada satupun manusia yang hidup tanpa makanan dan minuman. kekuatan tubuh manusia didapatkan dari makan dan minum.

Ini merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada kita. bayangkan jika manusia tidak membutuhkan makan dan minum, pasti kita akan terasa bosan, tidak punya kegembiraan dalam mendapatkan sesuatu, mungkin juga peradaban manusia tidak akan seperti ini.

Tetapi makan dan minum mempunyai aturannya. manusia tidak bisa asal makan dan minum saja. didunia ini ada barang barang yang boleh dimakan(kita menyebutnya halal ) ada juga yang tidak boleh dimakan atau haram, atau yang tidak dianjurkan untuk dimakan ( bisa disebut makruh atau subhat )

Selain itu Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa barang siapa yang ada dalam tubuhnya daging yang berasal dari makanan haram maka tidak ada tempat kembali baginya kecuali neraka.

Barang (makanan dan minuman) yang haram itu adakalanya barang itu sendiri memang haram, seperti daging babi, arak dan sebagainya, atau barang itu sebenarnya halal, tetapi cara memperolehnya dengan jalan haram, seperti daging ayam hasil curian, atau barang itu halal dan diperoleh dengan cara yang benar, tetapi alat yang digunakan untuk memperolehnya itu haram, seperti membeli roti dengan uang riba, uang hasil curian atau korupsi.

Imam Ali Al-Khawas berkata : Barang siapa mengkonsumsi makanan atau minuman haram dan dia aktif beribadah, maka orang itu tidak ubahnya seperti burung merpati yang mengerami telur yang telah rusak. Ia capek dan lelah mengeraminya dalam waktu yang sangat lama, tetapi tidak membuahkan apa-apa, bahkan menghasilkan sesuatu yang tidak baik.

Beliau juga mengatakan : Semua perbuatan maksiat yang dilakukan oleh setiap hamba itu disebabkan oleh makanan haram. Barang siapa makan barang haram dan ingin berbuat baik, maka dia menginginkan sesuatu yang mustahil . (Kitab Al-Minah As-Saniyyah, Sayyid Abd Al-Wahab As-Sya’roni, halaman 7- 8)

Sedangkan Subhat adalah makanan dan minuman yang belum jelas kehalalannya. bisa karena dzat barangnya itu, atau karena cara memperolehnya dan pengolahannya.

Rasulullah saw pernah berpesan kepada Saidina Ali ra :

يَا عَلِيُّ : مَنْ أَكَلَ الشُّبُهَاتِ إِشْتَبَهَ عَلَيْهِ دِيْنُهُ وَأَظْلَمَ قَلْبُهُ، وَمَنْ أَكَلَ الْحَرَامَ مَاتَ قَلْبُهُ وَخَفَّ دِيْنُهُ وَضَعُفَ يَقِيْنُهُ وَحَجِبَ اللهُ دَعْوَتَهُ وَقَلَّتْ عِبَادَتُهُ
Wahai Ali : Barang siapa yang mengkonsumsi makanan yang syubhat, maka dia ragu terhadap agamanya dan gelap hatinya. Dan barang siapa mengkonsumsi makakan yang haram, maka hatinya mati, ringkih agamanya, lemah imannya, dan Allah menolak doanya serta sedikit ibadahnya. (Kitab Washiyatul Mushthafa lil Imam Ali, halaman 3)

Dalam hadist yang lain Rasulullah juga mewanti wanti kita agar menjauhi hal hal yang subhat. karena barang siapa yang mudah atau biasa dengan subhat dia akan mudah terjerumus ke haramanan.

Ibaratnya kita membiarkan kambing kita makan daun daun pagar, antara kebun kita dengan kebun tetangga, sedikit atau banyak kambing kita, bisa saja makan daun dari kebun tetangga kita juga.

Teringat cerita Imam kita Imam syafi'i ketika masih bayi, ketika beliau dan ibunya masih tinggal di palestina.

Suatu pagi ibu beliau mau kepasar untuk belanja keperluan. karena di rumah hanya ada syafi'i yang masih bayi ( imam syafi'i yatim ) maka ibu beliau menitipkan imam syafi'i yang masih bayi kepada tetangganya.

Selesai berbelanja, ibu imam syafi'i melihat syafi'i kecil tidur pulas di gendongan tetangganya. sambil menyerahkan syafi'i yang masih tidur, tetangga syafi'i bilang kalau tadi syafi'i nangis jadi dia menyusui syafi'i agar berhenti menangis. kebetulan tetangga mereka juga punya bayi.

Setelah mengucapkan terima kasih karena telah menjaga imam syafi'i, ibu imam syafi'i segera pulang dan masuk rumah. beliau langsung menutup pintu rumah dan jendela. setelah tertutup semuanya, imam syafi'i yang masih bayi dan tertidur, dipegang kedua kakinya dan diangkat, sehingga posisi bayi, kepala di bawah dan kaki diatas.

Otomatis syafi'i kecil terbangun, memuntahkan susu yang baru diminum dan menangis kembali, setelah selesai memuntahkan isi perutnya. sang ibu menyusui sang bayi syafi'i ini sampai tertidur lagi.

Dikisahkan bahwa sang ibu melakukan itu, untuk menjaga syafi'i agar tidak makan dan minum barang syubhat. karena sang ibu takut jika tetangga pernah makan dan minum barang subhat.

SubhanAllah.....mungkin ini salah satu sirri kenapa imam Syafi'i begiti cerdas  luar biasa....wallahu a'lam bishowab......

1 komentar:

KangNoerhadi mengatakan...

Subhanalloh...pelajaran yg sungguh mahal harganya... Trimakasih bapak.. Ilmu yg sangat bermanfaat

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...