Rabu, 19 Agustus 2020

Islam dan perdamaian

Islam dan Perdamaian Tipologi agama islam yang ke tiga adalah mengajak kepada Perdamaian. Tidak diragukan lagi bahwa agama islam memasukkan ajakan perdamaian antara manusia didalam semua ajarannya. Ini bisa kita lihat dengan jelas dalam semua ayat Al qur'anil karim, hadist nabi Muhammad SAW maupun didalam akhlak dan tingkah laku para salafus sholeh. Mari kita lihat umat yang mendapatkan karunia dengàn hadirnya nabi Muhammad SAW ditengah tengah mereka. Bagaimana perubahan akhlak, kebiasaan, dan budaya mereka hanya dalam waktu yang sangat singkat. Arab sebelum islam merupakan kaum yang penuh dengan peperangan, pèrmusuhan antara kobilah, kaum yang diliputi dengan perasaan saling curiga, hasud dan dendam. Kaum yang diisi dengan kesombongan, yang kuat memakan yang lemah, yang kaya memperbudak yang miskin, menganggap hina perempuan, kaum yang rela membunuh anak anak perempuan hanya karena malu dan seterusnya. Setelah datangnya islam mereka berubah menjadi kaum yang yang bersatu, kaum yang penuh dengan cinta dan mahabbah, rasa persaudaraan yang kental, kaum yang penuh perdamaian, kaum yang diliputi rasa maaf dan memaafkan, keikhlasan dan mengutamakan yang lain.Kaum arab berubah persis seperti gambaran Al –qur’an “ مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. Tidak diragukan lagi bahwa Allah dengan agama islam inilah yang telah mengubah kabilah kabilah yang saling membenci menjadi kabilah yang saling memaafkan, Mengubah hati hati yang tercerai berai menajadi hati yang bersatu dan penuh rasa sayang, nafs yang suka mengumbar kebobrokan menjadi nafs yang suka kebaikan. وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مَّآ أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana Terus bagaimana sikap arab ( muslimin) kepada kaum selain mereka ? kita bisa lihat di sejarah manusia. Setiap kaum muslimin menduduki suatu daerah maka daerah itu berubah menjadi daerah yang bebas dalam beribadah, daerah yang makmur, daerah yang tidak ada kasta sosial didalamnya, daerah dimana keadilan menjadi tonggak utama bangunan masyarkat dan hukum. Islam adalah agama yang mengajarkan kepada pememeluknya untuk menghormati hak hak pemeluk agama lain. Kaum non muslimin yang berada di bawah kekuasaan kaum muslimin hanya membayar jizyah (upeti) sejenis dengan pajak. Ini merupakan sebuah harta yang akan digunakan untuk menjaga keamanan mereka, setelah itu mereka bebas dalam menentukan akidah mereka, mereka bebas beribadah sesuai agama mereka. Tidak ada perbedaan perlakuan dalam hubungan sosial bahkan dalam sunnah nabi diterangkan bahwa kaum non muslimin yang tinggal dinegara muslimin tidak boleh disakiti dan harus dijaga harta maupun kehormatan mereka. أَلَا مَنْ ظَلَمَ مُعَاهَدًا، أَوِ انْتَقَصَهُ، أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ، أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيْبِ نَفْسٍ، فَأَنَا حَجِيْجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Ingatlah, siapa yang mendzalimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa keridhaan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’). Selain itu islam juga terus mengajarkan kepada pemeluknya untuk terus menyambung tali silaturohmi kepada orang tua , keluarga dan handai tolan yang non muslim. Islam mengajarkan untuk terus membantu mereka, berhubungan baik dengan mereka selama tidak berhubungan dengan ibadah / akidah. وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ Jika keduanya berupaya keras untuk memaksamu agar kamu menyekutukan Allah dengan selain-Nya, maka janganlah kamu taati keduanya dalam hal ini, karena tidak boleh taat kepada makhluk ciptaan dalam kemaksiatan terhadap Sang Pencipta, dan tetaplah berinteraksi dengan keduanya di dunia dengan cara berbakti, menjaga silaturahmi dan berbuat baik. Dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku dengan tauhid dan ketaatan, kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembali kalian pada hari Kiamat nanti, lalu Aku kabarkan kepada kalian tentang perbuatan yang telah kalian lakukan di dunia dan Aku akan membalas perbuatan itu atas kalian."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...