Rabu, 24 Maret 2021

Ketika Anakku UTS

Anakku yang pertama bernama Aqila Dzahin Az Zahroh, dia merupakan anak yang sangat cantik. ya jelas lah....lawong anakku sendiri,,, pasti kuanggap yg terbaik.... kecap memang nomor satu hehehehe. 


Dia merupakkan anak yg berumur 6 menuju 7 tahunan, sekarang masuk RA kelas O Besar. Tidak ada masalah tentang semangat belajarnya, dasarnya memang anak yg suka belajar. mungkin nurun bapaknya hehehehehe narsis dikit............

Yang jadi masalah adalah dia punya adik. yaitu anakku yang kedua yaang bernama Muhammad Dzahin Asy Syauqi. Yang merupakan anak yg berumur mau 3 tahunan. Adiknya ini sangat aktif dan sangat "sayang" kepada kakaknya. Sehingga kakaknya tidak boleh jauh darinya (kecuali pas tidur). Bermain harus bersamanya, makan harus ada disampingnya, bermain sepeda harus didekatnya, sehingga, kakaknya g' boleh belajar ngaji, g' boleh belajar, g' boleh kemana mana.  Dan juga adiknya tidak mau melihat kakaknya memegang buku. Sekali melihat kakaknya belajar, maka bisa di pastikan bukunya akan sobek, pensilnya patah, pewarnanya bertebaran di mana mana dan ujungnya adalah perang baratayudha antara dua saudara ini.  agak mendramatisir ya,,, hehehehe...


Oleh karena itu, setiap kakaknya mau berangkat mengaji atau pas sekolah dulu (sebeluk pandemi) maka kami harus berusaha menilapkan adiknya ini dulu. Entah dengan cara di kasih mainan dalam kamar lalu kakaknya lewat belakang berangkatnya atau di ajak ibunya keluar naik motor baru kakaknya bisa tenang bersiap berangkat. 


Kemudian sudah sejak senin kemarin, RA nyak anakku ini mengadakan UTS, dengan cara home visit.  Maka seharusnya anakku ini harus belajar bersiap untuk menghadapi UTS nya. dan inilah masalah muncul.....


Dengan keadaan anakku yg harus dekat dengan adiknya, otomatis tidak boleh pegang alat tulis. Maka cara yg paling efektif adalah ibunya or bapaknya harus hafal dulu pelajaraan yg akan di UTS kan dan membacakannya / or mendiktekannya ke anak pertamaku ini. Dan Aqila akan mengucapkan/menghafàl lafaf lafad yg kami bacakan sambil makan or bermain dengan adikknya. Gampangnya ya........


Ternyata........ prakteknya luar biasa,,,, luar biasa sulit.  Entah karena ibu or saya sendiri belum hafal materinya, or anaknya yg tidak bisa konsentrasi, sehingga lama hafalnya kemudian bosan dan ngambek g' mau belajar lagi ataupula adiknya yg mulai cerdas, merasa di cuekin dalam bermain karena sang kakak terus berbicara dengan ibuknya sehingga ngambek,,,teriak teriak....akhirnya kakakknya marah dan tidak jarang kami sendiri juga yg kehilangan kesabaran...jadinya ikut ikutan ngambek....hehehehe.....


Jadi guru RA ternyata sulit sekàli.....benar kata pelatihku dulu, seorang dosen dari malang yang memberi kami pelatihan tentang kurikulum 2013 di hotel crown dulu. Bahwa guru RA adalah pondasi dan guru yang sangat sabar dan sulit. Sehingga menurutnya guru RA harus mendapat insentif yg lebih besar dari guru guru lainnya. 


kok jadi mbahas guru RA ya....... yang jelas semoga mereka semua di berkahi dan diberi kemudahan oleh Allah SWT...amiiin.   

Sekalian minta amiinnya ya..... semoga anakku yang besar maupun kecil bisa menjadi anak yg sholeh dan sholehah, alim dan alimah, nafi' dan nafiah serta salim dan salimah fidunnya wal akhirah...amiiin......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...