Senin, 16 April 2018

sya'ban


ADA APA DENGAN SYA’BAN ?

Assalamu Alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
            Apa kabar temen temen,,,,ternyata istiqomah itu emang sangat sulit ya,,,tak terasa hampir 3  sampai 4 bulan saya g’ belajar nulis di blog ini,,,,temen temen yang saya hormati pada kali ini saya mencoba menulis beberapa hal yang berhubbungan denga bulan Sya’ban.

            Temen temen,,bulan sya’ban merupakan bulan yang cukup spesial buat umat muslim dan menjadi bulan yang dapat perhatian lebih oleh umat muslim indonesia bahkan dunia. Selain karena bulan Sya’ban merupakan salah satu dari 4 bulan suci dalam islam, bulan ini juga mempunyai banyak keutamaan dan banyak kejadian yang berkaitan dengan agama islam yang terjadi pada bulan ini.

            Baiklah,,,mari kita mulai pembahasan tentang bulan ini  dengan membahas asal kata dari sya’ban, Sayyid Muhammad Alwi  dalam  bukunya Ma Dza fi Sya‘ban”  mengulas  asal-usul kata "Sya‘ban". Sayyid Muhammad Alwi mendokumentasikan sejumlah pandangan ulama terkait penamaan bulan Sya‘ban seperti kami kutip berikut ini.


وسمي شعبان لأنه يتشعب منه خير كثير، وقيل معناه شاع بان، وقيل مشتق من الشِعب (بكسر الشين) وهو طريق في الجبل فهو طريق الخير، وقيل من الشَعب (بفتحها) وهو الجبر فيجبر الله فيه كسر القلوب، وقيل غير ذلك.

          Artinya, “Bulan (kedelapan) hijriyah ini dinamai dengan sebutan ‘Sya‘ban’ karena banyak cabang-cabang kebaikan pada bulan mulai ini. Sebagian ulama mengatakan, ‘Sya‘ban’ berasal dari ‘Syâ‘a bân yang bermakna terpancarnya keutamaan. Menurut ulama lainnya, ‘Sya‘ban’ berasal dari kata ‘As-syi‘bu’ (dengan kasrah pada huruf syin), sebuah jalan di gunung, yang tidak lain adalah jalan kebaikan. Sementara sebagian ulama lagi mengatakan, ‘Sya‘ban’ berasal dari kata ‘As-sya‘bu’ (dengan fathah pada huruf syin), secara harfiah ‘menambal’ di mana Allah menambal (menghibur atau mengobati) patah hati (hamba-Nya) di bulan Sya’ban. Ada pula ulama yang memahami bulan ini dengan makna selain yang disebutkan sebelumnya,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, tahun 1424 H, halaman 5).
            Dari uraian itu saja kita bisa memahami bahwa sya’ban itu penuh dengan kebaikan kebaikan, jadi tidak salah jika kita dan orang orang muslim mengistimewakan bulan sya’ban sekaligus juag membuatnya sebagai bulan persiapan ( pembiasaan ibadah ) sebelum bulan romadhon.
            Selanjutanya,,, pada bulan sya’ban ini ada 3 peristiwa penting yng terjadi dan mempengaruhi kehidupan beragama umat muslim .

1. Peralihan Kiblat

           Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

           Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.


قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah

             Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”

             Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”


3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW

             Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

             Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. 

            Dengan kejadian kejadian diatas, sangat wajar jika kita dan juga kaum muslimin menyambut bulan sya’ban ini dengan suka cita dan memperbanyak amal ibadah pada bulan ini, banyak amalan amalan yang dicontohkan dan dianjurkan  oleh para ulama pada bulan sya’ban,seperti Amr bin Qais Al-Mala’i menghentikan aktivitas bisnisnya di bulan Sya‘ban hanya untuk meluangkan waktu untuk tadarus Al-Quran.
            Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatul Zein mengatakan:



صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صل الله عليه وسلم يوم القيامة

“Puasa Sya’ban (disunnahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Sya’ban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak.”

            Selain itu kita juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah ke dhuafa’ dan memperbanyak membaca sholawat kepada baginada Nabi Muhammad SAW,    Wallahu a’lam Bissowab.....

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...