Jumat, 03 Juni 2022

Dua Sisi

Dua Sisi
Tanpa kita sadari, ternyata semua kejadian bisa di lihat dengan dua sisi berbeda. Selalu ada perbedaan pendapat tentang suatu kejadian.  

Apa yang kita anggap kebenaran belum tentu merupakan kebenaran untuk lainya. kaya lagu dewa ya........hehehe 

Ketika masjid ataupun mushola di kota kota besar sekarang tertutup rapat ketika sudah malam. Pintu gerbang nya di kunci, sehingga tidak bisa musafir yg kemalaman untuk bermalam di mesjid. Akhirnya mereka harus mencari hotel ataupun penginapan. 

Disisi ini bisa jadi Mushola ataupun masjid terasa tidak ramah untuk umat muslim sendiri, tidak bisa menjadi tempat istirahat sebentar.  

Tetapi di sisi lain, Para pengurus masjid merasa klau tidak dikunci masjidnya (ketika malam) akan banyak pencurian terjadi. Kotak amal, sound, karpet dan perlengkapan masjid lainnya bisa jadi akan hilang.  

Contoh lainnya, Ketika banyak ta'mir masjid yang melarang anak kecil bermain di mesjid, terutama waktu sholat. Banyak yang akan mengkritik hal itu (saya termasuk disini) karena akan membuat anak tidak nyaman di mesjid. Apalagi klau pengurusnya sampai memarahi bahkan membentak anak yang ramai, ini akan membuat anak merasa mesjid bukan tempat yg enak untuknya. sehingga mereka akan mencari tempat tongkrongan baru. Ujung ujungnya cafe, perempatan jalan menjadi ramai oleh anak anak. Ini  akan membuat mereka semakin jauh dari masjid dan juga jauh dari pantauan orang tua. 

Tetapi di sisi lain. Jika mereka di biarkan saja ramai di mesjid, mereka akan mengganggu orang yg beribadah di mesjid. Bahkan penulis melihat sendiri ketika orang orang sedang sholat anak anak kecil berlarian diantara shof sholat sedangkan di halaman mesjid ada yg menyalakan petasan. 

Contoh yang lain lagi. Tentang sekolah, Sebagian besar orang ingin sekolah gratis, sragam gratis. Dengan alasan pendidikan itu merupakan hak asasi manusia. tetapi di sisi lain, jika semua di gratiskan maka sebagian besar orang tua tidak terikat  (batin)dengan sekolahan. mereka menjadi acuh tak acuh dengan kegiatan sekolahan.  

Selain itu, jika semua di gratiskan, bagaimana menggaji pengajar, satpam  dan pegawai sekolahannya ? 
Coba kita bandingkan... ketika kita mau belanja ke toko, kita bayar parkir Rp 2000 hanya untuk satu jam atau dua jam. kalau kita belanja tiap hari maka, untuk parkir saja 30 x 2000 : Rp 60.000. 
lihatlah di sekolahan, terutama di desa, SPP ataupun syahriah paling cuma 15.000. tetapi berapa banyak wali protes ? bahkan dengan PD nya mereka mengatakan " Saya sudah bayar mahal mahal, anak saya masih blum pintar pintar juga ".... Berapa yg mereka bayar ?  untuk parkir aja tidak cukup...  

Sebagian dari kita, begitu mudah mengeluarkan uang untuk beli hp, beli motor, uang jajan anak...tetapi untuk biaya bulanan sekolahan...banyak keluhan.....


Ini lah...beberapa contoh dua sisi dalam kehidupan. kembali lagi ke syair dewa 19 " apa yang kau anggap kebenaran, belum tentu kebenaran untuk lainya". 
maka : 
mari belajar berlapang dada menerima perbedaan. 
mari berlatih sabar menerima ketidaksempurnaan. 
mari menekan amarah jika  sesuatu tidak sesuai keinginan. 
 Wallahu A'lamu Bis Showab. 

3 komentar:

Alif Syaichu mengatakan...

Banyak belajar dari blog ini...
Mohon maaf lahir batin...
Semoga selalu sehat...

spirit-literasi.id mengatakan...

apa yang kau anggap kebenaran, belum tentu kebenaran untuk lainya". Sepakat.

Anonim mengatakan...

Kang Alif....maaf lahir batin gus....

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...