Minggu, 27 September 2020

Membangun Sinergi, Menyamakan Visi, Dari Ngebel untuk MTs Swasta Tulungagung yg Barokah dan Berprestasi.

 Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Karena itulah Paguyuban Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta se kabupaten Tulungagung berusaha membuat progran dan rencana kegiatan dalam rangka mensukseskan dan mengembangkan kwalitas individu kepala madrasah, guru guru madrasah yang akhirnya membuat madrasah menjadi lebih berkembang dan maju. 

Dalam usianya yang masih seumur jagung, Paguyuban Kepala Madrasah Swasta ini ingin membuat pondasi yang kuat dalam berorganisasi yaitu kesamaan visi seluruh kepala madrasah yang menjadikan seluruh kepala madrasah kompak dalam mensikapi  permasalahan bersama.

Untuk penyamaan visi antar kepala madrasah, merekatkan hubungan antar kepala madrasah sekaligus membuat progran kerja kedepan diadakanlah  RAKER rapat kerja yang dilaksanakan di Ngebel. 
Alasan kenapa memilih melaksanakan Raker di Ngebel adalah ; pertama, tempatnya tenang tidak terlalu ramai sehingga para kepala madrasah bisa lebih fokus dan tidak terganggu hiruk pikuk masyarakat sekitar.  Kedua, dengan raker yang memakan waktu 2 hari 1 malam ini, kepala madrasah bisa lebih fokus membahas progran kerja tanpa harus berfikir waktu pulang, sudah menjadi kebiasaan umum bahwa ketika rapat antar kepala,  kemudian waktu sudah menunjuk jam 12 maka  sebagian kepala sudah tidak fokus lagi. Ketiga adalah dengan melaksanakan di danau ngebel ini hubungan antar kepala menjadi lebih dekat yang membuat antara kepala menjadi tidak terlalu sungkan dalam mengutarakan pendapatnya dalam raker dan kegiatan kegiatan lainnya. 

Perjalanan menuju Ngebel dimulai  pada hari jum'at jam 09.00 pagi dari terminal, memakai Elf langsung menuju ke ponorogo. Dalam perjalanan ini banyak terjadi obrolan obrolan menarik didalam elf, seperti tentang struktur bangunan rumah dipegunungan, sampai tentang kenangan masa lalu, hingga  elf yang kami tumpangi ini berhenti, saya melihat  jam menunjukkan pukul 11.15, kemudian saya lihat sekeliling ternyata kami sudah sampai daerah kecamatan sawo. 

Sang sopir menghentikan elf karena merasa ada yang tidak beres, ternyata benar,, kampas kopling nya mengeluarkan asap, sehingga perlu waktu untuk memperbaikinya. Kami pun memutuskan untuk sholat jum'at di mesjid terdekat sekalian istirahat dan menunggu elf selesai di perbaiki.  Pada waktu itulah saya merasa suatu hal yang luar biasa, apa itu ,,,,, ? Itu adalah, biasanya ketika mobil atau suatu kendaraan itu mogok / bermasalah, maka  para penumpang akan otomatis menggerutu, protes dan bicara seandainya dam seandainya...  tetali group ini malah sebaliknya,  kami bercanda dan bercengkrama dengan biasa, kemudian bebeapa orang mengeluarkann perbekalan berupa makanan ringan, beberapa melakakukan swafhoto seakan akan tidak terjadi kendaraan mogok, dan seakan akan berhenti di tempat itu merupakan rencana sebenarnya. 

Sampai di villa yg di tuju pukul 14.35, Para kepala madrasah segera memasuki kamar masing masing kelompok dan luar biasanya lagi, para ibu kepala langsung memasuki dapur untuk persiapan makan malam. ( benar benar ibu rumah tangga yg jempol hehehe) Setelah sholat magrib dan makan malam rapat kerja pun dimulai. 
Diluar dugaan,  keaktifan kepala madrasah di rapat ini luar biasa, sehingga rapat kerja yan dijadwalkan selesai jam 10.00 malam molor sampai jam 12.00, itu pun masih ada beberapa kepala yang meneruskan diskusi selesai rapat ditutup. 

Membangun kebersamaan adalah hal penting. ketika antar personil madrasah saling bantu membantu, saling sharing kelebihan dan kekurangan, tanpa menafikan persaingan yang sehat, akan muncul madrasah madrasah yang maju dan berlomba lomba dalam pengembangan madrasah tanpa sikut kanan kiri. 

Satu lidi tidak bisa dipakai menyapu halaman, tetapi ketika lidi lidi digabungkan menjadi sapu, maka halaman akan bersih.  Kerja sama dan kebersamaan akan membawa kemajuan dan kebaikan, sebagaimana para ulama mengatakan Albarokatu maal jama'ah, atapun analogi bahwa sholat jama'ah lebih banyak pahalanya dibanding sholat munfaridan. ini bisa jadi tafsir bebas dari yadullah ma'al jama'ah. wallahu a'lam bishowab.

Selasa, 22 September 2020

Wassalam

selamat malam menjelang pagi,,,,, saat ini saya kok masih kepikiran tentang kebetulan dan keberuntungan yan pernah saya bahas kemarin,  pada kali ini saya mau memberikan sebua cerita tentang "keberuntungan" yang gagal. kenapa gagal ? ya karena yang mendapatkannya tidak punya kecakapan dan kemampuan, sehingga kejadian yang seharusnya bisa menjadi kesempatan emas atau kita sebut sebagai keberuntungan, berubah menjadi "musibah". 


Ini tentang teman saya, lebih tepatnya adik kelas saya ketika masih mengenyam pendidikan di pondok. Beliau mendapati suatu keadaan yang seharusnya menjadi awal dari keberuntungannya, tetapi karena kurang siap mendapatkan "keberuntungan" ini, maka keadaan itu berubah menjadi cerita yang cukup membuat dia tersenyum malu ketika mengingat nya. 


Di pondok kami dulu, setiap siswa akan di tempatkan di rayon rayon di sesuaikan dengan besar kecilnya siswa tersebut, tiap rayon terdiri dari 4  sampai 5 kamar.  tiap kamar akan di bimbing oleh 2 kakak senior. Kami akan sholat berjama'ah di mesjid jami' hanya untuk sholat magrib dan sholat jum'at. Sedangkan sholat yang lain, kami kerjakan berjama'ah di kamar kami masing masing. Santri  yang wajib berjama'ah di mesjid selama 5 waktu adalah kakak kakak senior yang bukan pembimbing kamar/rayon. 


Ini bertujuan agar kami yang masih yunior punya kesempatan untuk menjadi imam. Biasanya imam, dan muadzin perkamar akan di jadwal sedemikian rupa sehingga tiap anak akan mendapat giliran untuk jadi imam seminggu sekali. Dan setiap anak yang mendapat giliran untuk menjadi imam, dia harus menghadap kakak senior pembimbing kamar untuk di tes bacaan sholatnya sekaligus doanya.  Kami menyebut ini dengan istilah Tajadud. jadi ini adalah sarana yang pas untuk mengecek sholat kami sekaligus sebagai wahana belajar menjadi imam sholat dengan benar. 


Tetapi entah gimana caranya, teman saya ini pernah bilang bahwa dia sangat jarang menjadi imam sholat di kamar. Bahkan dia mengaku menjadi imam sholat di kamar hanya 2 kali saja dalam setahun. kok bisa ya.....?  


Akhirnya kejadian yang menyadarkan dirinya datang. Ketika kami mengabdi di suatu pondok diluar jawa, tepatnya di sulawesi tengggara. kami sering berhubungan dengan warga sekitar dalam banyak kegiatan.  nah.......pada waktu itu ada kegiatan di kecamatan. saya ber 4 termasuk adik kelas saya ini di beri tugas menjaga sound system dll di kantor kecamatan. Setelah selesai acara yang memakan waktu 2 setengah jam an, kami pun segera merapikan peralatan dan sound system yang kami bawa dari pondok untuk segera di bawa pulang kembali. 


Disaat yang bersamaan, bapak camat dan jajarannya sedang berkumpul di aula kecamatan, kayaknya mau syukuran tentang suatu hal. Kalau bahasa orang jawanya genduri  ya....... 


Kami sendiri sibuk mengangkati barang barang ke mobil pick up pondok. Karena tidak cukup, akhirnya kami putuskan untuk mengangkut barang barang tadi dua kali bolak balik. Adik kelas saya ini, kami tinggal di kantor kecamatan Mowila ini untuk jaga barang, sedangkan kami bertiga berangkat membawa barang. 


Ketika kami sampai kembali ke kantor kecamatan Mowila ini, kami mendengar bacaan doa yang agak bergetar,  yang suaranya tidak lah asing, kami segera sadar bahwa yang membaca doa adalah si adik kelas saya ini.  

Ternyata ketika kami membawa sound system ke pondok, pak camat keluar dari kantor dan mencari kami untuk di ajak kenduri (ikut syukuran) sekaligus untuk di minta membaca doa.( biasala, tugas rutin anak pondok, kalau ketemu masyarakat hehehe)  karena yang ada tinggal temen saya ini, maka dia lah yang di suruh membaca doa. 


Tidak ada yang salah dari bacaan doa temen saya ini selain suara yang agak bergetar, hingga sampai di akhir doa.  Biasanya kita akan membaca di penutup doa kita dengan bacaan Alhamdulillahi robbil alamin...

 Tetapi temen saya ini, entah  karena pingin segera cepet pulang,  atau grogi di malah berkata " robbana atina fidunnya kasanah wafil akhirati hasanah wa qina ada bannar....wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh". serentah pak camat dan jajaranya membalas " wa alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" sambil mengusap wajah  dengan kedua tangan dan tidak mengucapkan amin.....

Senin, 21 September 2020

Hujan


Hujan di pagi hari.... 
semoga membawa berkah Ilahi.......              menghidupkan tanah dan hati yang mati..........     
karena terkubur nafsu duniawi........     
Untuk menjadi insan yang di hormati....    
      
terbawa emosi dan ego diri........

hingga lupa akan batasan diri.........                            
sèrta aturan yang digariskan Allahu robby......  
senggol kanan kiri......
injak bawah, jilat dan rongrong atasan sendiri........            
yang penting terlihat hebat di mata insani.........    

Hujan adalah berkah.             
semoga ini membawa rahmat.............     
agar kita segera bertaubat..  
memperbaiki diri agar bermanfaat.....                  
untuk sesama dan kerabat..  
hingga kita bertemu di akhirat.....                    
sebagai saudara dibawah naungan payung nabi Muhammad....                

mendapat syafaat,,,,selamat, 
bertemu Allah yang maha hebat.....                       

Alhamdulillah atas segala rahmat

Kebetulan dan Keberuntungan bukanlah suatu hal yang murni

Sering kita dengar perkataan tentang kebetulan dan keberuntungan. saya bisa kuliah ini karena keberuntungan dan kebetulan, dulu saya merasa kuliah adalah hal yang mustahil bagi saya, karena kemampuan ekonomi keluarga, jadi saya sehabis lulus SMA langsung mencari pekerjaan di sebuah perusahaan toko ritel yang cukup ternama di indonesia, setelah melalui tes, saya beruntung di terima, kemudian sehabis satu tahun masa kerja pertama saya di tawari untuk kuliah dengan di biayai perusahaan, jadilah saya beruntung bisa kuliah dan lulus sarjana. 


Kalimat diatas sering kita dengar, dengan berbagai versi yang berbeda. Entah karena tawadu' ataupun takut di bilang sombong, banyak orang bersembunyi di belakang kata "kebetulan" maupun "keberuntungan" untuk menceritakan kisah suksesnya. 


Padahal secara tauhid kata kata "kebetulan" adalah suatu "cacat" dalam akidah. kalau kita terlalu yakin dengan kata kebetulan, maka seakan akan kita merasa Allah SWT tidak mempunyai sifat maha mengetahui dan maha mengatur. Karena mengakui kebetulan artinya ada sesuatu yang tidak disengaja terjadi, padahal semua yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT. 

Ini hampir sama dengan pemahaman para ahli filsafat yunani, mereka mengatakan bahwa tuhan hanya mengatur hal hal yang global, sedangkan hal hal yang detil tidak diatur oleh tuhan. Hampir sama juga dengan pemahman kaum Mu'tazilah, salah satu firqoh tertua dalam ilmu kalam ini juga berpendapat bahwa Allah hanya mengatur hal hal yang global, sedangkan yang detil diserahkan kepada irodah nya manusia sendiri, yang akhirnya membuat kekacauan dalam pemikiran mereka tentang ahlu kabair yang muslim, sehingga munculah konsep al manzilah baina manzilataini....

waduh....kok jadi agak berat ya tulisan ini..... insyaAllah kita yang sering bikang kebetulan dan yang mendengar itu,,,,g'akan serumit dan sedalam ini lah dalam menafsiri kebetulan dan keberuntungan....iya to....? 

Kembali ke masalah cerita kebetulan dan leberuntungan. Selain masalah tauhid yang njlimet tadi, kata kebetulan dan keberuntungan tidak akan muncul, jika orang yang merasa beruntung itu, maupun orang yang tidak sengaja mendapatkan kebaikan itu tidak punya kwalitas yang cukup unyuk mendapatkan kebaikan yang datang. 


Contoh...teman saya pernah berkata bahwa dia beruntung, karena pada waktu PPL di suatu pondok diluar jawa, ada sebuah kompetisi pidato menggunakan bahasa arab dan inggris, padahal guru yang biasa mengurusi lomba tersebut sedang izin untuk acara keluarga, sehingga dia yang baru datang langsung diserahi tugas untuk memilih dan membimbing siswa dalam mengikuti perlombaan pidato 2 bahasa tersebut. Kebetulan ataupun keberuntungan, siswa yang dia bimbing menjuari lomba pidato bahasa Arab. Sehingga setelah PPL selesai, Direktur KMI pondok tersebut, meminta dia untuk meneruskan menjadi ustadz di pondok itu, sampai sekarang.


Coba dianalisa,,,,jika teman saya yang tadi, ketika mendapati tugas untuk membimbing siswa dalam mengikuti perlombaan tidak punya skill bahasa arab maupun bahasa inggris, apa yang akan terjadi ? jika dia tidak mempunyai kemampuan dalam memotivasi dan membina siswa dalam pidato bahasa arab maupun inggris apa yang akan terjadi ?  apakah dia akan berkata ini sebuah keberuntungan ? saya yakin jawabannya tidak...bahkan mungkin dia akan kalang kabut, bingung setengah mati. 

Contoh yang lain,,satu pekan setelah pulang dari pondok,,saya dapat undangan akikahan dari tetangga. saya pun datang seperti biasa, diluar perkiraan saya maupun para tetangga saya, kyai di dusun saya yang juga guru ngaji saya sebelum masuk pondok, berkata bahwa hari ini acara akikahannya yang biasanya membaca barjanzi dan tasmiyahan ditambah dengan mauidhoh hasanah, yang akan disampaikan oleh adik kita yang baru pulang dari pondok yaitu mas endro. bayangkan.....! kagetnya saya, ditodong didepan umum untuk ngaji di akikahan tanpa persiapan mental maupun materi. Setelah acara selesai, sang guru saya ini kemudian mencantumkan saya sebagai bagian dai giliran untuk yasinan ibu ibu dan yasinan anak muda. 

Jika seandainya, pada waktu itu saya tidak bisa bicara tentang akikahan ( walaupun sampai sekarang juga tidak bagus ngajinya) ataupun tidak siap mental bicara didepan umum, apa yang terjadi ? jelas akan malu sekali......

Ini membuktikan bahwa keberuntungan akan didapat jika kita mempunyai kwalitas yang baik. jadi jika ingin mendapatkan keberuntungan, maka yang harus kita kerjakan adalah terus belajar dan meningkatkan kwalitas diri.

Jangan terlau percaya kepada orang yang sering bilang dia sukses karena keberuntungan dan kebetulan. Karena itu bisa membuat kita  malas dalam menigkatkan kwalitas diri sendiri. 

Walaupun kalimat ini bisa juga digunakan oleh sang pengucap untuk mengurangi image sombong ketika berbicara tentang suatu kesuksesan.....Wallahu Alam bishowab. 

Minggu, 20 September 2020

Waktu

Waktu merupakan sesuatu hal penting yang sering dilupakan manusia. begitu sering kita berleha leha dan membiarkan waktu kita kosong dan terbuang percuma. 

Dipagi hari, kita dengan santai nya duduk depan rumah, tanpa mengerjakan apapun dengan alasan menikmati udara segar. Padahal kita tetap bisa menikmati segarnya udara pagi hari dengan ber olahraga, jalan ataupun lari pagi, ataupun kegiatan lain seperti memberi makan hewan ternak, membersihkan rumah serta halaman dan lain sebagainya. 

Sampai ditempat kerja, kita tidak segera mengerjakan tugas dan kewajiban, tetapi malah ngobrol ngalor ngidul dulu dengan teman. Siang hari ketika waktu makan siang datang, waktu bisa kita habiskan di warung makan, bukan karena lama makannya, tetapi lama ngobrolnya dengan alasan menghabiskan kopi biar tidak ngantuk. Padahal waktu itu bisa kita gunakan untuk sholat dhuhur kemudian dzikir ba'da sholat.
 
Waktu merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Waktu tidak bisa kita ulang. Waktu tidak bisa kita kembalikan lagi, sekali dia pergi dia tidak akan kembali lagi. sebagaimana kata Iqbal dalam puisinya : dunia ini terus berputar, barang siapa yang melambat atau bahkan berhenti dia akan terlindas. 

Kita juga sering mendengar di  pengajian maupun membaca di buku buku agama, tentang penyesalan manusia dan memohon kepada Allah agar diberi waktu untuk hidup kembali, agar bisa berbuat baik dan bershodaqoh. 

Ketika kita membaca Alqur'an maupun tafsir, kita akan menemukan banyak ayat yang menerangkan bahwa Allah bersumpah dengan menggunakan waktu, yang artinya Allah memberi kita pelajaran bahwa waktu merupakan hal yang sangat penting dan harus kita pergunakan sebaik baiknya.

Sering kita mendengar, ataupun kita sendiri yang merasakan bahwa waktu kita terasa sangat pendek. Kita seakan akan tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan kewajiban kewajiban kita.  Terasa bahwa kegiatan rutinitas kita sangat padat, hingga kita tidak punya waktu bersantai. bahkan  kita merasa bahwa orang lain lebih punya waktu daripada kita. 

Padahal Allah memberi jatah waktu yang sama untuk semua orang. Tidak ada yang mendapat waktu lebih lama dari lainnya. Semua mendapatkan 24 jam dalam sehari semalam.

Tetapi kita bisa melihat, ada yang dengan 24 jam nya bisa mengurus satu negara, mengurus satu Provinsi, kabupaten/kota. Tetapi sebaliknya ada yang dengan 24 jam nya dia tidak bisa mengurusi ataupun membantu orang lain bahkan mengurusi dirinya sendiri aja tidak bisa. 

Saya merasa yang membuat saya ataupun kita susah dalam mengatur waktu  adalah,  beberapa hal berikut;  Pertama, kurangnya kesadaran kita tentang pentingnya waktu. Kita merasa waktu adalah hal biasa, kita tidak pernah memikirkan kegunaan dan kerugian dari kehilangan waktu. 

Kita sering mendengar berbagai kata kata mutiara tentang waktu, mulai dari waktu itu lebih berharga daripada emas, Waktu itu adalah uang, waktu itu bagaikan pedang, jika kita tidak menggunakan itu maka pedang itu akan digunakan untuk melukai kita dan lain sebagainya. Tetapi kita hanya menganggap itu angin lalu. 

Yang kedua, kita tidak punya tujuan yang jelas dalam hidup. Kita dengan santainya berkata hidup itu yang penting bahagia. Kita tidak berfikir bagaimana caraya agar bisa bahagia. Kita dengan santai mengatakan cita cita kita adalah membahagiakan orang tua serta bermanfaat bagi sesama, tapi berapa kali kita berfikir dan merencanakan bagaimana cara membahagiakan orang tua dan bagaimana cara agar kita bermanfaat bagi sesama. Kita malas menyebut atau berfikir tentang cita cita kita secara detil, yang ujungnya adalah kita menjadi orang yang tidak punya skala prioritas dalam bertindak dan bekerja. Kita menjadi seperti air yang mengalir saja, padahal tidak ada air yang mengalir keatas, semua air mengalir menuju ke tempat yang lebih rendah. Akhirnya adalah, kita terlalu santai dalam menjalani dan mengisi waktu waktu kita.

Untuk bisa mempergunakan waktu dengan baik dan benar maka kita harus  menghargai waktu itu sendiri. Selama kita belum bisa menganggap waktu itu penting, maka selama itu pula banyak waktu  kita yang akan terbuang sia sia. 

Imam Ghazali pernah berkata bahwa hal yang paling jauh dari kita adalah waktu kemarin dan hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian.  Kurasa imam Al Ghozali dalam kalimatnya ini ingin mengingatkan kita bahwa waktu itu sangat penting, serta kita tidak tahu kapan waktu kita akan habis. Kematian bisa datang kapan saja, tidak harus yang tua duluan, tidak harus yang sakit sakitan dulu. kita tidak tahu kapan ajal kita, maka mari pergunakan waktu yang diberikan Allah ini dengan sebaik baiknya. jangan sampai kita menyesal di akhirat karena akhirat adalah hari pembalasan, hari panen, hari dimana kita tidak bisa beramal lagi. Sedangkan dunia adalah hari bercocok tanam, hari bekerja dan beramal, jangan berharap panen dulu di dunia ( walaupun itu bisa) karena panen yang haqiqi adalah di akhirat. 

Selanjutnya mari kita merencanakan masa depan kita. kita ingin membahagiakan orang tua, atau ingin sukses .....dengan cara apa ? bagaimana meraihnya ? apa saja yang perlu disiapkan ? tahapan tahapan apa saja yang harus dilalui ? ini semua perlu difikirkan dan direncanakan biar kita tidak salah jalur . karena gagal dalam merencanakan berarti kita sedang merencanakan kegagalan. Dengan ini semua maka secara tidak sadar kita akan mengisi waktu kita dengan hal hal yang produktif,  yang akhirnya kita tidak membuang waktu kita percuma. 

Yang ketiga. kita harus ingat bahwa yang mampu melapangkan dan menyempitkan sesuatu adalah Allah SWT. Maka jangan sampai kita lupa bahwa kita adalah hamba. Jangan sampai waktu kita penuh dengan kegiatan kegiatan duniawi saja. Sholat , dzikir dan baca Alqur'an jangan sampai tertinggal di hari apapun. Karena sebanyak kita membaca alqur'an sebanyak itu pula kelapangan yang akan kita terima. Semakin kita mengingat Allah, semakin Allah memudahkan dan melapangkan jalan dan waktu kita. 

Jangan sampai kita mengawali hari kita dengan fikiran fikiran duniawi....ketika kita bangun malam, sholat tahajud, isrok,  subuh, langsung kita rencanakan dalam hati kegiatan kita hari itu sekalian kita niatkan semua kegiatan tersebut lillah. Karena barang siapa yang bangun dan langsung memikirkan dunia maka Allah akan buat hidupnya sempit dan terjebak dengan kegiatan duniawi yang melelahkan. Sebaliknya barang siapa bangun tidur dan langsung mengawali harinya degan akhirat maka Allah akan buat dunia mengikut kepadanya serta kelapangan dalam segala urusannya....Wallahu A'lam bishowab. 

Kamis, 03 September 2020

Budaya Galau Generasi "Micin"

Budaya Galau Generasi "Micin". 
Beberapa tahun terakhir kita disuguhi dengan merebaknya lagu lagu galau atau Ambyar yang viral dan meraja lela di berbagai lini masa media sosial. Dimulai dengan banyaknya lagu lagu the god father "Ambyar"  yang di cover oleh para musisi dan di upload di media youtube.

Sambutan yang sangat baik oleh masyarakat terutama kawula muda terhadap lagu lagu galau ini, yang di buktikan dengan banyaknya subcriber dan viewer untuk akun akun yang menyajikan lagu lagu galau ini, yang akhirnya menarik iklan untuk datang  yang ujungnya fulus, membuat semakin banyak para musisi cover dan para musisi pemula yang mencoba untuk menciptakan lagu baru yg bertemakan galau meningkat. 
Dulu, kita hanya mendengar lagu dari Dewa, Padi, sheila on 7, Peterpen, di pop, kemudian penyanyi macam Rhoma Irama, Dewi Persik, , Ayu Tinting dan lainnya didangdut.  Sedangkan di campur  sari, mungkin hanya suara Didi kempot yang sering mengudara. Tetapi sekarang kita bisa melihat dan terhipnotis degan suara Deni Caknan, Ndar Boy, Heppy Asmara, Woro Widowati dan lain lain yang lalu lalang melaui media youtube nya.
Saya tidak bilang ini adalah salah.... karena ini memang bukan kesalahan....saya cuma mau mengatakan bahwa para pemuda kita sebagian besar mudah terlena dan menikmati hal hal yang berbau galau selain hal hal yang berbau romantis.
Untuk lebih memperjelas analisis saya...coba temen temen baca di kolom komentar di setiap akun youtube yang membawakan lagu Ambyar ini.... akan kita temui begitu banyak cerita yang ditulis ( saya tidak tahu ceritanya fakta atau cuma ilusi) tentang patah hati atau tentang hati yang tersakiti.. Selain itu, kita akan temui quates quates yang luar biasa tentang hati yang galau. Dan yang miris adalah kadang kadang mereka bukan saja anak anak remaja atau seusia sma dan kuliahan, tetapi banyak yang masih di usia SMP dan bahkan ada yang masih di bangku SD.

Pertanyaan saya....kira kira apa yang akan terjadi pada negara kita ini sepuluh atau duapuluh tahun mendatang..jika anak anaknya yang seusia SD SMP lebih sibuk mengurusi hati yang gundah karena "pasangan" dari pada menempa diri untuk belajar dan menambah skill kemampuan ?
  
Terlihat berlebihan ya.....what ever lah.... tapi mari kita melihat fenomena  yang lain.....yaitu tentang cara artis agar terkenal dan banyak penggemarnya..... salah satu yang marak dibicarakan sekarang adalah. pacaran palsu... 

Lihat lah  ! Bagaimana isu romantis  yang kemudian di akhiri dengan sad ending, putus, patah hati, merasa dikhianati, menangis di tv, sekali lagi mampu menggerakkan masyarakat untuk menyukai dan melirik para artis ini.  

Saya tidak tahu...apakah saya berlebihan melihat ini atau tidak....tapi saya merasa budaya galau ini akan menumbuhkan sikap cengeng bagi generasi muda, mereka akan menjadi orang yang mudah menyerah, lebay dalam menghadapi masalah kehidupan, tidak tahan banting, dan sebagainya. 
Apakah ini salah mereka semua....menurut hemat saya tidak....kita para orang tua baru, (maksudnya yang punya anak usia sekolah dan kuliah) punya andil dalam masalah ini. Kita juga punya saham kesalahan dalam hal ini. 
Mari kita ingat ingat kembali, bagaimana orang tua dan guru kita mendidik kita. kita memang kadang kadang dimarahi ketika main di sungai, tapi tidak berlebihan. Kita dibiarkan bermain di sawah, ladang, dan  perkebunan, ketika kita gatal gatal kena ulat, atau menginjak duri, kita cuma di obati dan sedikit nasehat tidak ada larangan yang berlebihan. Ini membuat kita berani menghadapi dunia baru degan segala resikonya. 

Ketika kita kena marah guru ngaji, ataupun dihukum di sekolahan oleh guru. Orang tua kita biasa saja, malah kalau kita cerita, kita yang kena marah dan mengatakan itu semua karena kesalahan  kita sendiri. itu membuat kita tidak selalu bergantung kepada perlindungan kepada orang tua. 

Ketika ada tugas sekolahan yang cukup berat, dan lumayan sulit. Orang tua kita cuek, kalaupun membantu hanya sekedar saja. itu membuat kita terpaksa dan akhirnya bisa berdiri dengan kaki kita sendiri. 
Bandingkan dengan cara kita mendidik anak anak kita.  Sebagian besar kita terlalu over protektif tehadap anak. kita terlalu ikut campur dengan kehidupan permainan anak anak kita.

Jangankan bermain di sungai, baru mendekati saja kita sudah ngomel ngomel kepada anak. Kita takut takuti dia dengan bahaya dan seterusnya. 

Jangankan bermain di ladang dan sawah, bermain di halaman saja kita sudah wanti wanti soal keselamatan dan seterusnya. Itu semua membuat anak anak kita tidak berani mengambil resiko selain juga membuat pengalamannya terbatas. 
Ketika anak kita mendapat tugas dari gurunya, kita yang repot brossing internet untuk mencari penyelesaiannya, kita di duduk disamping anak kita ketika mengerjakan PR, sebelum ditanya kita sudah mengajari cara menjawabnya...yang akhirnya ini membuat anak tidak punya rasa tanggung jawab dan selalu bergantung kepada orang tua. 

Ketika anak kita di berdirikan karena telat, di hukum karena tidak mengerjakan tugas. Kita heboh membelanya, polisi, LSM, komnas HAM kita bawa bawa dalam hal sepele ini.  Apa hasilnya, anak kita menjadi manja, berbuat semaunya karena merasa      "aman". 

Disatu sisi kita tidak terlalu dekat secara psikologi dengan anak. Anak jarang mau bercerita dan curhat dengan kita. mereka lebih nyaman berbicara dengan temannya, yang mana kita tahu bersama bahwa teman sebayanya tidak lebih baik secara psikologi dibanding anak kita. Ujungnya solusi yang mereka dapatkan belum tentu baik malah banyak yang membawa masalah kedepan. 

Saya yakin kita sama sama merasakan. ketika kita dibangku SMP ataupun MTs, kalimat cinta yang kita pahami adalah cinta kepada orang tua dan saudara. sekarang,    Jangankan MTs atau SMP, anak anak tingkat SD maupun MI sudah biasa memanggil "Mama dan Papa" kepada "pacarnya". 

Bayangkan anak seumur 10 tahun, 11 tahun sudah memaknai cinta kepada lawan jenis, sudah berpacaran, jika mereka putus apa yang akan terjadi ? kira kira secara psikologi apa mereka sudah siap dengan itu ? terus dimana peran kita sebagai orang tua ? kita tahu,  ? kita tidak tahu,,,,? atau malah kita tidak mau tahu ? 

Maka fenomena lagu lagu Ambyar ini merupakan puncak gunung es dari masalah yang sebenarnya.....yaitu generasi penerus kita kurang /salah kasih sayang dari orang tuanya. Wallahu A'lam Bishowab.


Selasa, 01 September 2020

Islam, Agama yang cocok untuk semua umat manusia

Agama Islam, Agama yang cocok untuk semua umat manusia sepanjang masa.

Salah satu tipologi agama islam adalah kesesuaiannya dengan semua kelompok manusia di setiap waktu dan disetiap tempat. Ajaran agama islam yang fleksibel sekaligus kokok sangat berbeda dengan ajaran semua agama di dunia. 

Ajaran agama islam yabg terdiri dari ajaran tentang akidah /ketuhanan, Ibadah, Adab /karakter sifat dan hubungan dengan sesama manusia menunjukkan kesesuaian agaman ini dengan semua umat sepanjang masa. 

Ketuhanan.
Semua agama didunia akan mengajarkan tentang ketuhanan diawal doktrin doktrinnya. bahkan sudah menjadi kesepakatan para ahli ilmu bahwa suatu ajaran tidak akan di akui sebagai suatu agama jika tidak mengajarkan tentang ketuhanan. 

Agama islam mengajak manusia untuk menggunakan akal dan logika yang benar dalam memahami tentang hakikat ketuhanan, yang mana sebagian besar agama yang lain berhenti pada taraf "harus yakin" saja dalam pengajaran doktrin ketuhanan ini. 

Ajaran ketuhanan yang ditanamkan ajaran islam sangat cocok dengan logika manusia yang benar. Yaitu bahwa tuhan itu hanya satu / esa.  Tidak ada tuhan yang membutuhkan bantuan dari "tuhan" lainnya. Tuhan haruslah yang maha segala galanya, tuhan haruslah yang mampu melakukan apa saja. Tuhan tidak boleh sama dengan makhluk atau ciptaannya. Sama seperti Manusia yang membuat polpen...apakah manusia sama dengan pulpen ?  

Bayangkan jika kita adalah pembantu,,,,kemudian bos kita ada 5 atau banyak, tiap bos mempunyai keinginan dan kecondongan  yang berbeda beda....betapa sulitnya dan sengsaranya pembantu itu (kita)?   

Begitu pula dengan tuhan,,,, jika tuhan itu banyak...dan masing masing punya keinginan yang berbeda beda....apakah tidak hancur dunia ini....? 

Maka secara logika yang benar...tuhan haruslah cuma satu, harus esa, harus maha segala galanya,,,harus berbeda dengan ciptaanya....

Ibadah. 
Ibadah yang harus dilakukan oleh pemeluk agama islam tidak terlalu memberatkan sehingga menyusahkan pemeluknya  atupun tidak juga terlalu mudah sehingga bisa disepelekan. Contohnya puasa, dalam islam puasa hanya dari awal terbit fajar sampai terbenam matahari. Berbeda dengan agama yang lain, ada yang puasanya  satu hati penuh bahkan lebih dari beberapa hari full. ada juga agama yang tidak memerintahkan untuk puasa sama sekali.

Pengetahuan terbaru menyatakan bahwa puasa dengan versi agama islam membawa efek kesehatan kepada pelakunya.

Selain itu semua ibadah yang disyariatkan Islam akan membawa pelakunya pada keketenangan batin, kesehatan badan, dan menjauhkan pemeluk agama islam dari berbagai macam penyakit. 

Adab Islamiyah / Karakter pemeluk Agama Islam.
Sesungguhnya Agama islam telah menanamkan dasar dasar karakter manusia untuk meletakkan dasar dasar  kebaikan dan menutup berbagai macam pintu pintu keburukan dan kerusakan dalam kehidupan manusia. 

Agama islam menanamkan kejujuran, menjaga amanah, kesabaran, lemah lembut, pemaaf, persatuan, berbakti kepada orang tua, menyanyangi tetangga, menepati janji, saling tolong menolong, mengayomi yang lemah, membantu fakir miskin serta melarang untuk melakukan kebalikannya.

Agama islam juga mengajarkan untuk adil dalam pembagian hak dan kwajiban antara yang kuat dengan yang lemah, antara yang kaya dengan yang miskin, antara laki laki dengan perempuan,antara pemeluk agama islam dengan non pemeluk agama islam yang masuk di negara islam.

Sebagaimana mewajibkan pemeluknya untuk menghormati dan menjaga nyawa, kehormatan dan harta semua manusia. Agama islam juga membolehkan manusia untuk menikmati semua hal hal yang baik tanpa berlebih lebihan dan melarang hal hal yang akan membawa kerusakan dan penyakit pada manusia. selain itu islam juga mengajarkan untuk bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga tidak menjadi beban bagi yang lain. dan sebagainya. 
Semua adab dan karakter yang ditanamkan agama islam kepada pemeluknya merupakan karakter pribadi dan sosial yang tidak lekang oleh zaman, yang tidak akan berubah dimanapun seseorang tinggal, bahkan kebalikanya, karakter karakter ini adalah dasar dari kemajuan dan perkembangan kebudayaan manusia itu sendiri.

Hubungan Sosial keduniaan.
Sedangkan hal hal yang berhungunan dengan muamalah antar manusia, Islam telah meletakkan hukum hukum yang sifatnya umum yang berdasar pada menjauhkan kerusakan dan mengejar kebàikan (dar'ul mafasid wa jalbul masholih). Karena hukum hukum sosial yang terperinci akan berbeda ataupun berubah disetiap waktu dan tempat.

Kemudian memberikan kesempatan kepada Ulama Mujtahid yang memenuhi syarat untuk mengambil istimbat hukum tafsili terhadap kejadian dan keadaan manusia dengan memperhatikan adat kebiasaan dan tabiat kaum tersebut.

Semua hal tadi membuat kaum muslimin berkembang pesat kebudayaannya.  Kita bisa melihat sejarah, lihat bagaimana daulah Umawiyah diarab maupun di Andalusia, maupun daulah Abbasyiah berkembang pesat dan sangat maju ketika kaum muslimin berpegang teguh terhadap ajaran agamanya. 

Selain itu, perkembangan eropa yang dikenal renaissance muncul karena mereka "terbantu" dengan bekas bekas kemajuan kebudayaan kaum muslimin. 
Inilah mengapa agama islam sesuai dengan setiap umat sepanjang masa. Sehingga menjadi penutup seluruh agama yang akan kekal hingga akhir zaman. Barang siapa yang meninggalkannya akan rusak dan celaka sebagaimana yang berpegang teguh padanya akan selamat dan bahagia ... amiinnn. Wallahu A'lamu bishowab.




Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...