Sabtu, 31 Oktober 2020

Bersikap kpd Objek Dakwah

Islam merupakan agama dakwah. Semua pengikutnya baik yang pandai maupun yang bodoh, kaya maupun yang pintar, Tua maupun muda semua diperintahkan untuk berdakwah/ menyebarkan luaskan ajaran agama Islam. Apapun pekerjaanya setiap muslim berkewajiban mengenalkan islam dalam kehidupan kesehariannya. 

Dalam bersikap dan bertingkah laku, muslim harus mencerminkan agama islam yang damai, toleran, disiplin dan penuh kasih sayang. Sehingga dakwah / menyebarkan agama Islam tidak hanya dengan ceramah, diakusi, menulis jurnal,buku saja tetapi juga dengan tingkah laku yang baik (akhlakul karimah) ini yang di kenal dengan dakwah bil hal

Objek dakwah dalam islam akan terbagi dalam 4 kelompok. Pertama sesama muslim, kedua sesama muslim tapi berbeda madzhab/ pemikiran, ketiga  kepada pemeluk agama samawi dan yang terakhir kepada non pemeluk agama samawi.

Oleh karenanya, kita harus bisa membedakan pelaksanaan fikih secara umum dengan fikih / muamalah yang beratujuan untuk dakwah. Karena untuk objek dakwah tertentu tidak bisa kita dekati dengan fikih umum saja tetapi perlu pendekatan fikih secara khusus yaitu fikih dakwah tadi. 


Dalam menghadapi 4 kelompok tadi, Islam tidak mengenal kata musuh atau lawan. Islam mengenal mereka dengan kata objek dakwah. Sedangkan kata musuh akan dipakai selama mereka memerangi Islam/ kita secara langsung. 

Itungan kedekatan juga berbeda, tentu saja dengan sesama muslim walaupn beda madzhab ataupun berselisih golongan, itu lebih dekat daripada dengan kelompok non muslim. Begitu juga kedekatan atau perasaan persaudaraan dengan sesama muslim yang belum banyak mengenal islam itu lebih merasuk daripada persaudaraan dengan non muslim walaupun pemeluk agama samawi. 

Sebagai contoh, dulu para sahabat merasa sedih ketika mendengar Imperium Romawi kalah perang ketika melawan Imperium Persia. Itu karena Imperium Romawi memeluk Agama Kristen / Nasroni yang merupakan salah satu agama samawi, sedangakan Imperium Persia memeluk agama Zoroaster atau penyembah api. 

Makanya, jangan sampai kita berlebihan dalam memusuhi orang yang berselisih paham dengan kita padahal sama sama berhaluan Ahlisunnah wal jama'ah Annadhiyah melebihi sikap kita kepada muslim non ahli sunnah wal jama'ah. 

Begitu juga,jangan sampai kita berlebihan bersikap kepada non ahlisunnah wal jama'ah melebihi sikap kita kepada non muslim.  

Kadang kadang kita terlalu toleran dengan sikap, dan perbuatan non muslim tetapi di sisi lain kita berlebihan dalam menyikapi perbedaan pendapat dengan sesama muslim yang beda golongan dengan kita. Padahal itu cuma masalah furu'iyah, seperti masalah kirim doa, kirim alfatihah, cadar, isbal dan lain sebagainya.

Ketika kita menghadapi perbedaan dengan sesama muslim, harusnya itu kita gunakan sebagai sarana tholabul ilmu dan dakwah, kita bisa berdiskusi tentang perbedaan itu ( maaf ini diskusi ya....bukan debat kusir)  jika lawan kita ini berilmu tinggi, menguasahi banyak ilmu tentang pendapatnya itu, bukankah ini bisa jadi sarana tholabul ilmi bagi kita, bisa menjadi semangat kita untuk membaca dan menelaah kitab lagi. Ketika lawan kita ini mudah kita jawab argumentasinya, kita bisa berakhlakul karimah dengan tidak menjatuhkan dan mempermalukannya, kita bisa tetap beradab dalam berdiskusi dan bertingkah laku. bukankah ini semua baik ........? 

Memang biasanya, orang akan cepat terbakar adrenalinnya, emosinya jika menghadapi orang hampir sama secara kelompok, golongan maupun pekerjaan. Guru biasanya yang jadi bahan pembicaaran juga sesama guru, Pedagang pecel biasanya bersaing dengan pedagang pecel juga. Begitu juga kita, kita lebih mudah emosi maupun tertarik jika menghadapi sesama muslim juga. 

Tetapi....bukankah kita harus belajar untuk menghindari ini, belajar bersikap adil dan memandang perbedaan sebagai sarana dakwah. sehingga kita tetap bisa bersikap santun dan baik kepada semua.

Islam adalah Agama kedamaian, agama yang penuh rahmat, agama yang sempurna. Mari kita sebarkan ajaran agama ini dengan sekuat tenaga, bisa dengan ucapan baik, tulisan yang mengajarkan kedamaian, serta tingkah laku dan sikap yang penuh kasih sayang dan akhlakul karimah. Mungkin dengan itu kita bisa menunaikan kewajiban kita dalam berdakwah, sukur sukur kita bisa menjadi mundzirul Qoum.....amiiin.....wallahu a'lam bishowab.

Kamis, 29 Oktober 2020

Perbedaan

Perbedaan merupakan keniscayaan didunia ini. ketika orang di sebut kembar sekalipun, sebenarnya mereka tetep orang yang berbeda. bahkan ketika kita memperhatikan dengan seksama, tidak ada satupun di dunia ini yang sama persis antara satu dengan yang lainnya. 

Perbedaan merupakan keindahan. Yang membuat taman itu kelihatan indah salah satunya adalah perbedaan warna,ukuran dan bau dari suatu bunga atau tanaman. Dengan perbedaan karakter dalam satu kelas, membuat banyak pengalaman indah yang di dapat setiap individu didalam kelas tersebut. 

Tempat tinggal, masyarakat, tingkat perekonomian, pendidikan dan gen membuat manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka meminta manusia bisa satu ide dan pemikiran sebenarnya merupakan seuatu hal yan mustahil di dunia ini. 

Perbedaan sikap, pandangan merupakan hal wajar dan sebenarnya merupakan sarana untuk menigkatkan diri. Diskusi yang di isi dengan orang orang yang satu ide dan pemikiran tidak akan menjadi diskusi yang seru dan menarik. Tetapi diskusi yang diikuti oleh orang orang dengan ide yang bermacam macam akan membuat suasana yang menarik, saling memunculkan argumen dan membuat tiap individu mendapatkan pemahaman yang berbeda dari pemahamanya sebelum diskusi tersebut. 

Tetapi selain itu, perbedaan yang tidak disikapi dengan benar bisa membawa kepada keributan, permusuhan, dan juga perpecahan.  Diskusi yang diisi oleh individu individu  dengan visi dan pemikiran yang berbeda, selain bisa membuat diskusi menjadi menarik, ketika tidak ada kesadaran dalam menahan diri dan tidak dipimpin oleh orang yang mampu menjembatani antar individu, diskusi bisa berubah menjadi debat kusir, saling ejek, dan ujungnya pertikaian. 
 

Menyikapi perbedaan dengan benar merupakan suatu hal yang penting untuk kemajuan bermasyarakat dan persatuan suatu kelompok.  Tanpa sikap yang benar potensi individu dalam kelompok yang berbeda beda bukannya menjadi kekuatan tetapi berubah menjadi kelemahan. 


Para ulama sudah banyak memberi contoh kepada kita cara mensikapi perbedaan. Mari kita perhatikan bagaimana ungkapan Imam Malik bin Annas yang merupakan pendiri madzhab malikiah tentang  Imam Nu'man Bis Stabit yang merupakan pendiri madzhab fikih hanafi, " Saya belum pernah menemukan orang dengan kecepatan berfikir dan logika sehebat Imam Hanafi" . Begitu juga Imam hanafi tidak ragu dalam memuji imam Malik dengan berkata " saya belum pernah menemukan orang dengan hafalan hadist sebanyak  imam Malik". 


Mari melihat kitab kitab ushul fikih maupun fikih para ulama mujtahid, mereka dengan mudahnya mangatakan " ro'yi showab yahtamilu khoto'  wa ro'yuka khoto' yahtamilu showab".  "pendapatku benar tapi bisa jadi salah, pendapatmu salah, bisa jadi benar. 


Mareka saling menghormati perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain, tanpa harus membenci, memusuhi orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Bahkan mereka menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk menimba ilmu. 


Lihatlah bagaimana imam Syafii yang sudah sangat dihormati di mekkah pergi ke Madinah untuk belajar kepada imam Malik, ketika sudah selesai, beliau pergi jauh ke Bagdad untuk belajar lagi kepada Imam Syaibani murid dari Imam Hanafi atas rekomendasi Imam Malik. 


Mari juga kita ingat bagaimana Imam Syafii membawa anggur untuk dimakan bersama dengan Imam Malik dan berdebat denganNya tentang takdir, kemudian bersama sama tertawa setelah tidak ada titik temu antara mereka dan menemukan bahwa pendapat masing masing sama sama benar. 


Terus kenapa kita, dengan mudahnya mengatakan orang lain sebagai ahli bid'ah, ahli khurafat, syirik, Kafir hanya karena perbedaan pendapat ? 

Disisi lain, kenapa  kita juga dengan mudahnya mengatakan orang lain anti toleransi, otak dengkul, tidak nasionalis, anti pancasila, teroris hanya karena perbedaan pendapat ?


Kenapa kita tidak bisa menjadikan perbedaan pendapat menjadi kisah indah sebagaimana para ulama ? 

Kenapa harus marah, Ketika saudara maupun teman kita dengan pandangan dan ilmu yang berbeda menunjukkan kelemahan dan kekurangan kita ? 


Bukankah ada suatu pepatah " shodikuka man abkaka lan man adhakaka" Teman kamu adalah yang membuatmu menangis, bukan yang membuatmu tertawa". Wallahu A'lam Bishowab.

Selasa, 27 Oktober 2020

Berlebih Lebihan

Berlebih lebihan dalam segala hal merupkan sesuatu yang buruk.  Ketika kita menyukai sesuatu dan kita berlebihan dalam menyukainya, maka itu akan membawa kerusakan. 


Makan adalah kebutuhan, tetapi ketika kita makan berlebihan maka akan menimbulkan penyakit.  Manusia sebagian besar terdiri dari cairan, kebutuhan manusia akan air sangatlah besar, tetapi ketika kita minum air putih secara berlebihan maka kita bisa keracunan air putih. Bukankah dulu ada berita orang keracunan setelah meminum air putih satu galon. ingatkan.....? 

Belanja memenuhi kebutuhan diri itu bagus, tetapi jika kita belanja secara berlebihan maka yang muncul adalah pemborosan. kadang kadang dengan alasan persiapan dan cadangan, kita membeli lebih banyak dari pada kebutuhan kita sendiri. Celana kita punya 3, atau 4, itu bisa disebut sebagai cadangan, ketika kita beli lebih banyak lagi, sehingga menumpuk dan memenuhi  lemari pakaian, kemudian kita belum tentu memakainya dalam satu bulan, itu bukan saja pemborosan tetapi juga mencegah orang lain untuk memdapatkan manfaat dari celana tersebut.

Olahraga adalah hal baik, untuk menjaga kesehatan tubuh, merefresh fikiran yang jenuh dan sebagainya, tetapi ketika kita berolahraga secara berlebihan maka itu malah akan merusak tubuh kita sendiri. 


Bukan saja masalah yang berhubungan dengan keduniawian, Masalah agama pun jika kita menyikapi berlebihan akan membawa mudhorot. Ketika kita baru belajar satu ilmu dan kita langsung terapkan ilmu itu berlebihan makan hasilnya adalah keburukan. Orang yang membaca 1 buku tanpa membaca buku buku yang lain akan mudah menyalahkan orang lain.

Ketika orang baru belajar tentang sunnah dan bid'ah kemudian dia berlebihan dalam membid'ahkan amalan yang dia tidak tahu / tidak paham dasarnya, maka itu akan membawa pada permusuhan. 


Mari perhatikan, ketika ada kelompok yang dengan mudahnya membid'akan yasinan, tahlilan, dan seterusnya, apa yang terjadi ? apakah yasinan jadi hilang ? yang terjadi malah permusuhan.  

Ketika ada kelompok yang memahami tauhid secara berlebihan, Sampai sampai menganggap hormat bendera adalah haram dan syirik maka apa yang muncul kemudian ? 


Ketika ada orang yang berlebihan membenci sesuatu maka akan muncul orang yang berlebihan menyukai sesuatu itu.  Awalnya hanya silang pendapat, adu argument tetapi lama kelamaan akan berubah pada saling mencaci, saling menghina dan muncullah rasa permusuhan dalam hati. 

Ketika kita tidak suka dengan satu kelompok, bukan berarti semua yang dikerjakan kelompok itu salah. Ketika kita tidak suka pemikiran suatu kelompok kemudian kita membenci cara pakaiannya, orangnya, dan semua yang berhubungan dengan mereka maka itu juga berlebihan.

 
Memang kelompok yang suka membid'akan suatu amal "kebanyakan" celananya cingkrang, bukan berarti kita harus membenci celana cingkrang. Bukankah kita sudah tahu tentang "isbal".. ? 

Memang ada beberapa orang yang bercadar yang mengatakan hormat bendera haram dan syirik. Bukan berarti kita harus melawan dengan mengatakan cadar haram. bukankah kita sudah tahu tentang hukum bercadar menurut imam syafii qoul qodim.... ? 

Ketika ada kelompok yang sangat tidak suka dengan "kita" bukan berarti kita harus membabi buta untuk membeci mereka, menyalahkan segala hal yang ada di mereka. Kalau sampai begitu, bukankah kita sudah berlebihan juga ?

Waduh....jangan jangan..... tulisan saya ini termasuk berlebihan juga....? 

Kurasa kita harus mengaji lagi tentang maksud dari kata "guluw/ berlebih lebihan". " Jauhilah berlebih lebihan, karena hancurnya umat sebelummu karena berlebih lebihan dalam hal agama".

Wallahu A'lam  bishowab.

Senin, 26 Oktober 2020

Dosa yang melahirkan keinginan bertaubat Lebih baik dari Ibadah yan melahirkan kesombongan.

Setan memang ahlinya dalam menipu dan menggoda manusia. Ketika usahanya untuk membuat manusia malas atau bahkan tidak mau beribadah gagal, dia malah mengarahkan agar ibadah yang manusia lakukan menjadi sarana untuk sombong dan berbangga diri. 

Seperti biasa, ketika kita hendak menyembah kepada Allah, Maka setan akan dengan segera mencoba mengganggu usaha kita ini, mulai dari malas, memunculkan angan angan / tulul amal, mengingat lagi barang yang hilang dan seterusnya. Segala hal tadi merupakan godaan setan agar kita tidak jadi beribadah, ataupun seandainya kita tetap beribadah, maka ibadah kita banyak kesalahan dan ketidakbenaran.

Selain itu ketika kita mampu menahan godaan tadi, dan dapat melaksanakan ibadah sebaik mungkin, apakah setan berhenti....? tidak,,, dia akan terus menggoda kita dengan ibadah kita tersebut. Maka muncullah sikap bangga terhadap ibadah kita, memandang rendah orang lain yang tidak beribadah seperti kita, yang pada akhirnya menjadikan kita merasa paling benar dan menjadi sombong dalam hati. 

Untuk menjaga diri dari godaan setan tersebut dibutuhkan guru yang membimbing kita. Guru yang bisa kita temui dan bisa kita teladani akhlaknya. Karena dengan guru yang benar kita akan mendapatkan 2 hal, pertama ilmu yang benar dan yang kedua adalah akhlak dari kebiasaan dan Muamalah kita dengan guru tersebut.

Oleh karena itu mencari guru yang benar adalah suatu yang urgent dalam usaha kita meningkatkan ibadah dan penghambaan kita kepada Allah. Kita bisa menyimak radio, melihat youtube tentang pengajian tetapi itu hanyalah sekunder, itu merupakan tambahan dalam mencari ilmu, harus ada guru yang bisa kita temui langsung, guru yang kita bisa bertanya dan berdiskusi dengannya, guru yang kita bisa bertatap muka dengannya, yang dia mendoakan kita dan kita mendoakannya, yang dengan bicara dan muasyarah dengannya, kita mendapat ilmu dan adab. Karena jika kita belajar ilmu tanpa guru sesungguhnya guru kita adalah setan. 

maaf sebelumnya,,, fenomena merasa paling benar sendiri, merasa paling suci, kemudian tanpa ilmu tiba tiba mengharamkan atau  membid'ahkan suatu amalan yang sudah umum dimasyarakat hanya karena baru dapat satu ilmu / pendapat yang berbeda merupakan salah satu efek dari salah guru atau belajar tanpa guru. 

maaf sekali lagi.... saya tidak anti dengan fenomena "hijrah", banyak artis artis yag dulunya tidak berakhlak baik berubah menjadi baik, banyak artis yang dulunya memakai pakaian yang terbuka menjadi menutup auratnya. Tetapi ketika sesuatu itu "keblabasan" maka efeknya menjadi buruk. berlebih lebihan dalam segala adalah hal buruk.  

Ketika  perubahan menjadi baik pada diri kita menjadikan kita sombong dan merasa paling baik, yang kemudian menyalahkan orang lain yang berbeda tanpa ilmu yang benar, maka sebenarnya kita telah masuk kedalam jeratan dan "jebakan batman" dari setan. 

Kita perlu mengingat ngingat lagi nasehat Ibnu Athoilah dalam alhikamnya yang artinya (terjemahann bebas ya)  dosa yang melahirkan keinginan bertobat lebih baik dari ibadah yang melahirkan kesombongan.

Wallahu A'lam bishowab...

Jumat, 23 Oktober 2020

Beberapa Mutiara Pesan KH Abdullah Sukri Zarkasyi MA

Mengantar kepergian ayahanda, gurunda, dan panutan kami, Dr. (HC) K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.Ag. (Pimpinan Pondok Modern Gontor Ponorogo), saya kutipkan beberapa pesan dan nasehat beliau :

Orang yang tidak MAU APA-APA, tidak akan MENDAPAT APA-APA, maka dia tidak akan BISA APA-APA, dan akhirnya pun, dia tidak akan JADI APA-APA.

Dalam pandangan saya, seluruh santri dan guru adalah calon pemimpin, maka kami memperlakukan mereka sebagai orang-orang penting, berharga, dan terhormat, bukan lagi sebagai orang biasa, apalagi pembantu atau karyawan.

Pemimpin di Gontor, adalah pendidik, yang setiap saat mengarahkan, memberikan tugas, melatih, mengawal, memberikan tauladan, dan mendoakan.

Hanya pejuanglah yang tahu arti sebuah perjuangan, dan hanya orang-orang pentinglah yang tahu arti sebuah kepentingan.

Pemimpin yang mengkader berarti pemimpin yang tidak takut disaingi, berarti juga pemimpin yang senang apabila muncul orang-orang yang lebih baik dari dirinya untuk nantinya bisa melanjutkan kepemimpinannya.

Dalam pengalaman memimpin Gontor selama 25 tahun lebih ini, tugas yang paling banyak menyita waktu adalah mengkader para santri dan guru. Memanggil, mengarahkan, memberikan tugas, dan mengawalnya setiap saat.

Jadilah manusia! Kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa, dan kaya harta. Semoga dirimu sama dengan seribu orang bahkan sejuta.

Senin, 19 Oktober 2020

Guru dan Menulis

Ulama terbagi menjadi dua, ada yang disebut dengan ulama Mualliful Rijal dan yang kedua disebut dengan Ulama Mualliful kutub.  Ulama Mualliful Rijal adalah ulama yang berhasil mendidik dan membentuk ulama besar lainnya, sedangkan Ulama Mualliful Kutub adalah Ulama yang berhasil menelurkan buku maupun kitab. 


Sudah menjadi rahasia umum bagi para ulama,  bahwa orang alim adalah orang yang mempunyai guru yang terkenal alim kemudian melahirkan murid yang terkenal alim juga. Sehinggà bagi ulama, alim tidaknya seseorang tidak dilihat dari title yang dipunyài. 


Konsensus seperti inilah yang membuat banyak sekali ulama yang memiliki murid khos, yang dididik dengan khusus untuk meneruskan sanad keilmuan yang di punyai.  


Inilah Ulama mualliful rijal, ulama ini melahirkan begitu banyak ulama ulama yang berjuang menyebarkan ilmu dan keislaman kempenjuru dunia. 


Tetapi dalam sejarahnya, ulama Mualliful rijal sering terlupakan ataupun terpinggirkan. Ini terjadi karena jarang yang menulis tentang kehidupan dan ilmu mereka. Seperti Imam Asyauri, banyak yang berpendapat bahwa Imam Asy syauri mempunyai keilmuan yang sebanding atau melebihi dari imam madhab 4, tetapi karena buku buku nya sedikit, ditambah lagi dengan murid muridnya yang jarang menulis tentang dirinya maupun pendapatnya, membuat dirinya seolah olah hilang dari sejarah. 


Sedangkan Ulama pendiri madhab 4, mereka selain memiliki murid murid yang hebat, mereka juga memiliki buku yang berisi pendapat dan ilmu mereka. sehingga bisa di pelajari dàn didiskusikan oleh penuntut ilmu yang akhirnya membuat nama mereka terus di ingat oleh para pencarai Ilmu. 


Guru merupakan pembentuk dan pencetak generasi masa depan. Selain harus membentuk murid yang siap menghadapi masa depan, guru juga harus membentuk siswa sesuai dengan keyakinan dan visinya. artinya guru yang baik haruslah mengikuti ulama mualliful rijal. 


Perkembanngan terbaru, banyak siswa yang sudah mengenal dunia online, membuat mereka banyak menemukan referensi lewat dunia online ini. Ini memaksa guru harus juga siap membuat dan mengimbangi berbagai macam referensi online tersebut. Sehigga guru menulis buku bukanlah hal hebat lagi tapi keharusan. 


Guru sekarang harus bisa menjadi mualliful rijal di satu sisi dan mualliful kutub di sisi lainnya.  

Apakah ini bisa ? jelas jawabannya " bisa". 

Apakah ini mudah ? jelas jawabannya  " tidak". 


Perlu keistiqomahan dalam mendidik dan keistiqomahan dalam menulis. 
menulis apa ?  terserah ...     bisa menulis ide, materi ajar, cerita, inspirasi maupun menulis hal hal yag dianggapa remeh........

yang penting dengan  terus menulis....kita bisa menjadi guru yang baik.......

karena itu, saya terus berusaha ingin menulis......


( maaf self motivasi,,,karena lama vàkum nulis )

Jumat, 09 Oktober 2020

Bahagia

Bahagia itu mudah, tersenyum dan berfikirlah positif maka kamu akan dapati jalanmu terbentang dengan mudah. sebuah kalimat yang sering kita dengar, dan banyak dipercayai sebagian besar orang. 

Saya tidak pada posisi membenarkan ataupun menyalahkan kata ini, tulisan saya hanya mengajak merenungi bahwa bahagia itu sebenarnya hanyalah sebuah pilihan dalam hidup. Kita bahagia ataupun tidak bahagia itu merupakan pilihan dari sikap kita dalam kehidupan ini. 


Kalau bahagia itu ukurannya adalah materi dan kekayaan belaka, maka kenapa angka bunuh diri di negara kaya raya dan maju seperti Jepang sangat tinggi ? 


Jika ukuran kebahagian itu adalah tentang popularitas dan terkenal, maka kenapa banyak sekali artis yang terjerumus dalam pemakaian narkoba maupun banyak artis yang depresi ? 


Jika ukuran kebahagiaan adalah kekuasaan, maka coba anda baca berita berita ! akan kita ketahui bahwa sebagian pemimpin itu ada yang susah tidur, ada yang keluarganya  protes, dan sebagainya ..... apakah itu bahagia ? 


Berfikir positif, atau husnudzon adalah kunci utama dalam meraih bahagia. 

Kalau kita miskin, maka bahagialah ! karena kita dapat pahala dengan modal sabar, kita akan di permudah hisab di akhirat. 


Kalau kita kaya, maka berbahagialah !  karena kita diberi kesempatan untuk membantu sesama dengan harta kita, kita bisa bershodaqoh, infak dan seterusnya. 


Kalau kita pintar, maka berbahagialah ! karena kita bisa mengajar dan mendidik generasi islami kedepan. Kita bisa mengikuti sunnah nabi yaitu mengajar / mendidik akhlak yang baik. 


Kalau kita bodoh, maka berbahagialah ! karena kita akan banyak dapat rukhsah karena kebodohan kita. 


Bahagia adalah pilihan.... tidak perlu jauh jauh untuk bahagia. mengajak keluarga makan mie ayam sambil bersenda gurau di malam minggu, sudah bisa membuat hati kita dan keluarga bahagia. 


Tidak perlu mahal untuk bahagia. ajak anak anakmu berenang di kolam renang,  belikan mereka juz sepulangnya, maka kau dapati senyum dan suara bahagia dari mulut mereka. 

Jika benar benar kau sulit bahagia.... maka berikan sesuatu kepada keluargamu dengan tulus ( tidak perlu mahal ) maka akan terbuka salah satu pintu bahagia untukmu.....wallahu a'lam bishowab.

Senin, 05 Oktober 2020

Ambilkan Anda nya

Ambilkan Anda nya......

Suasana pagi yang segar setelah hujan turun sebelum subuh tadi membuatku betah duduk berlama lama diteras sambil mendengarkan kicauan burung tetangga yang sahut sahutan. minta makan mungkin hehehehe.  tak terasa fikiranku melayang ke masa silam, ketika masih belajar di pondok. Teringat dengan seorang teman, beliau adalah salah satu pegawai di pondok saya, beliau bertugas sebagai orang yang memperbaiki berbagai perlengkapan santri seperti meja, bangku kelas, lemari siswa dan sebagainya....

Umur beliau jauh lebih tua dari kami, anak beliau pun banyak yang lebih tua dari kami, Karena itulah kami sering memanggilnya Mbah Ni....


Suatu ketika, pada hari jum'at, yang merupakan hari libur di pondok kami, sehingga kami bisa bersantai ria di pagi dan siang hari. Pada pagi hari nya setelah lari pagi, saya dan 3 teman bermain badminton di samping timur gedung utama. Gedung Utama merupakan nama gedung dua lantai yang bertempat di bagian timur pondok. 


Ketika asyik bermain badminton,Mbah Ni lewat sambil membawa tangga dan ditaruh di timur gedung (di sendekne). Ternyata beliau memakai tangga ini untuk naik ke atap gedung untuk memperbaiki ataupun mengganti genting yang rusak. 


Kami pun tetap bermain badminton sambil bersenda gurau. setelah beberapa game,  kami beristirahat sambil tetap tertawa tawa. Hingga datanglah teman kami yang merupakan bagian pengasuhan santri, clingak clinguk sambil bertanya,,," Ust,,,,ada yang tahu tangga ?"  langsung temanku menjawab "tu".. sambil menunjuk ke tangga yang bersandar di dinding.....


Dia pun mengambil tangga sambil bilang " sukron".. terus berlalu, kemudian diikuti teman temanku yang bergerak ke dapur untuk sarapan pagi. Sedangkan aku hanya duduk duduk di taman sambil melihat jalan....siapa tahu ada cewek cantik yang lewat hehehehehe (ngarep)


Tiba tiba angan anganku tentang cewek cantik ini buyar, dihapus oleh teriakan dari atap gedung...." ndro....ndro...." ambilkan anda......!!  saya mendongak sambil teriak..   apa mbah....? " anda dro.....anda dro..." teriak Mbah Ni......

Saya kaget,,,,otak saya bekerja keras mencoba mencerna kalimat Mbah Ni yang masih diatas itu.....sampai akhirnya saya sadar...Mbah Ni adalah orang tua yang jarang berbicara bahasa Indonesia. Sehingga bahasa Indonesia nya campur dengan bahasa jawa.....ternyata "anda" yang dimaksud Mbah Ni adalah terjemahan bahasa jawa dari "ondo" yang artinya "tangga"....

Aku pun tertawa sambil berkata " sebentar Mbah " kemudian segera berlalu mencari anda...ups maksud saya tangga......hehhehehe

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...