Kamis, 29 Oktober 2020

Perbedaan

Perbedaan merupakan keniscayaan didunia ini. ketika orang di sebut kembar sekalipun, sebenarnya mereka tetep orang yang berbeda. bahkan ketika kita memperhatikan dengan seksama, tidak ada satupun di dunia ini yang sama persis antara satu dengan yang lainnya. 

Perbedaan merupakan keindahan. Yang membuat taman itu kelihatan indah salah satunya adalah perbedaan warna,ukuran dan bau dari suatu bunga atau tanaman. Dengan perbedaan karakter dalam satu kelas, membuat banyak pengalaman indah yang di dapat setiap individu didalam kelas tersebut. 

Tempat tinggal, masyarakat, tingkat perekonomian, pendidikan dan gen membuat manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka meminta manusia bisa satu ide dan pemikiran sebenarnya merupakan seuatu hal yan mustahil di dunia ini. 

Perbedaan sikap, pandangan merupakan hal wajar dan sebenarnya merupakan sarana untuk menigkatkan diri. Diskusi yang di isi dengan orang orang yang satu ide dan pemikiran tidak akan menjadi diskusi yang seru dan menarik. Tetapi diskusi yang diikuti oleh orang orang dengan ide yang bermacam macam akan membuat suasana yang menarik, saling memunculkan argumen dan membuat tiap individu mendapatkan pemahaman yang berbeda dari pemahamanya sebelum diskusi tersebut. 

Tetapi selain itu, perbedaan yang tidak disikapi dengan benar bisa membawa kepada keributan, permusuhan, dan juga perpecahan.  Diskusi yang diisi oleh individu individu  dengan visi dan pemikiran yang berbeda, selain bisa membuat diskusi menjadi menarik, ketika tidak ada kesadaran dalam menahan diri dan tidak dipimpin oleh orang yang mampu menjembatani antar individu, diskusi bisa berubah menjadi debat kusir, saling ejek, dan ujungnya pertikaian. 
 

Menyikapi perbedaan dengan benar merupakan suatu hal yang penting untuk kemajuan bermasyarakat dan persatuan suatu kelompok.  Tanpa sikap yang benar potensi individu dalam kelompok yang berbeda beda bukannya menjadi kekuatan tetapi berubah menjadi kelemahan. 


Para ulama sudah banyak memberi contoh kepada kita cara mensikapi perbedaan. Mari kita perhatikan bagaimana ungkapan Imam Malik bin Annas yang merupakan pendiri madzhab malikiah tentang  Imam Nu'man Bis Stabit yang merupakan pendiri madzhab fikih hanafi, " Saya belum pernah menemukan orang dengan kecepatan berfikir dan logika sehebat Imam Hanafi" . Begitu juga Imam hanafi tidak ragu dalam memuji imam Malik dengan berkata " saya belum pernah menemukan orang dengan hafalan hadist sebanyak  imam Malik". 


Mari melihat kitab kitab ushul fikih maupun fikih para ulama mujtahid, mereka dengan mudahnya mangatakan " ro'yi showab yahtamilu khoto'  wa ro'yuka khoto' yahtamilu showab".  "pendapatku benar tapi bisa jadi salah, pendapatmu salah, bisa jadi benar. 


Mareka saling menghormati perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain, tanpa harus membenci, memusuhi orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Bahkan mereka menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk menimba ilmu. 


Lihatlah bagaimana imam Syafii yang sudah sangat dihormati di mekkah pergi ke Madinah untuk belajar kepada imam Malik, ketika sudah selesai, beliau pergi jauh ke Bagdad untuk belajar lagi kepada Imam Syaibani murid dari Imam Hanafi atas rekomendasi Imam Malik. 


Mari juga kita ingat bagaimana Imam Syafii membawa anggur untuk dimakan bersama dengan Imam Malik dan berdebat denganNya tentang takdir, kemudian bersama sama tertawa setelah tidak ada titik temu antara mereka dan menemukan bahwa pendapat masing masing sama sama benar. 


Terus kenapa kita, dengan mudahnya mengatakan orang lain sebagai ahli bid'ah, ahli khurafat, syirik, Kafir hanya karena perbedaan pendapat ? 

Disisi lain, kenapa  kita juga dengan mudahnya mengatakan orang lain anti toleransi, otak dengkul, tidak nasionalis, anti pancasila, teroris hanya karena perbedaan pendapat ?


Kenapa kita tidak bisa menjadikan perbedaan pendapat menjadi kisah indah sebagaimana para ulama ? 

Kenapa harus marah, Ketika saudara maupun teman kita dengan pandangan dan ilmu yang berbeda menunjukkan kelemahan dan kekurangan kita ? 


Bukankah ada suatu pepatah " shodikuka man abkaka lan man adhakaka" Teman kamu adalah yang membuatmu menangis, bukan yang membuatmu tertawa". Wallahu A'lam Bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...