Minggu, 20 September 2020

Waktu

Waktu merupakan sesuatu hal penting yang sering dilupakan manusia. begitu sering kita berleha leha dan membiarkan waktu kita kosong dan terbuang percuma. 

Dipagi hari, kita dengan santai nya duduk depan rumah, tanpa mengerjakan apapun dengan alasan menikmati udara segar. Padahal kita tetap bisa menikmati segarnya udara pagi hari dengan ber olahraga, jalan ataupun lari pagi, ataupun kegiatan lain seperti memberi makan hewan ternak, membersihkan rumah serta halaman dan lain sebagainya. 

Sampai ditempat kerja, kita tidak segera mengerjakan tugas dan kewajiban, tetapi malah ngobrol ngalor ngidul dulu dengan teman. Siang hari ketika waktu makan siang datang, waktu bisa kita habiskan di warung makan, bukan karena lama makannya, tetapi lama ngobrolnya dengan alasan menghabiskan kopi biar tidak ngantuk. Padahal waktu itu bisa kita gunakan untuk sholat dhuhur kemudian dzikir ba'da sholat.
 
Waktu merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Waktu tidak bisa kita ulang. Waktu tidak bisa kita kembalikan lagi, sekali dia pergi dia tidak akan kembali lagi. sebagaimana kata Iqbal dalam puisinya : dunia ini terus berputar, barang siapa yang melambat atau bahkan berhenti dia akan terlindas. 

Kita juga sering mendengar di  pengajian maupun membaca di buku buku agama, tentang penyesalan manusia dan memohon kepada Allah agar diberi waktu untuk hidup kembali, agar bisa berbuat baik dan bershodaqoh. 

Ketika kita membaca Alqur'an maupun tafsir, kita akan menemukan banyak ayat yang menerangkan bahwa Allah bersumpah dengan menggunakan waktu, yang artinya Allah memberi kita pelajaran bahwa waktu merupakan hal yang sangat penting dan harus kita pergunakan sebaik baiknya.

Sering kita mendengar, ataupun kita sendiri yang merasakan bahwa waktu kita terasa sangat pendek. Kita seakan akan tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan kewajiban kewajiban kita.  Terasa bahwa kegiatan rutinitas kita sangat padat, hingga kita tidak punya waktu bersantai. bahkan  kita merasa bahwa orang lain lebih punya waktu daripada kita. 

Padahal Allah memberi jatah waktu yang sama untuk semua orang. Tidak ada yang mendapat waktu lebih lama dari lainnya. Semua mendapatkan 24 jam dalam sehari semalam.

Tetapi kita bisa melihat, ada yang dengan 24 jam nya bisa mengurus satu negara, mengurus satu Provinsi, kabupaten/kota. Tetapi sebaliknya ada yang dengan 24 jam nya dia tidak bisa mengurusi ataupun membantu orang lain bahkan mengurusi dirinya sendiri aja tidak bisa. 

Saya merasa yang membuat saya ataupun kita susah dalam mengatur waktu  adalah,  beberapa hal berikut;  Pertama, kurangnya kesadaran kita tentang pentingnya waktu. Kita merasa waktu adalah hal biasa, kita tidak pernah memikirkan kegunaan dan kerugian dari kehilangan waktu. 

Kita sering mendengar berbagai kata kata mutiara tentang waktu, mulai dari waktu itu lebih berharga daripada emas, Waktu itu adalah uang, waktu itu bagaikan pedang, jika kita tidak menggunakan itu maka pedang itu akan digunakan untuk melukai kita dan lain sebagainya. Tetapi kita hanya menganggap itu angin lalu. 

Yang kedua, kita tidak punya tujuan yang jelas dalam hidup. Kita dengan santainya berkata hidup itu yang penting bahagia. Kita tidak berfikir bagaimana caraya agar bisa bahagia. Kita dengan santai mengatakan cita cita kita adalah membahagiakan orang tua serta bermanfaat bagi sesama, tapi berapa kali kita berfikir dan merencanakan bagaimana cara membahagiakan orang tua dan bagaimana cara agar kita bermanfaat bagi sesama. Kita malas menyebut atau berfikir tentang cita cita kita secara detil, yang ujungnya adalah kita menjadi orang yang tidak punya skala prioritas dalam bertindak dan bekerja. Kita menjadi seperti air yang mengalir saja, padahal tidak ada air yang mengalir keatas, semua air mengalir menuju ke tempat yang lebih rendah. Akhirnya adalah, kita terlalu santai dalam menjalani dan mengisi waktu waktu kita.

Untuk bisa mempergunakan waktu dengan baik dan benar maka kita harus  menghargai waktu itu sendiri. Selama kita belum bisa menganggap waktu itu penting, maka selama itu pula banyak waktu  kita yang akan terbuang sia sia. 

Imam Ghazali pernah berkata bahwa hal yang paling jauh dari kita adalah waktu kemarin dan hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian.  Kurasa imam Al Ghozali dalam kalimatnya ini ingin mengingatkan kita bahwa waktu itu sangat penting, serta kita tidak tahu kapan waktu kita akan habis. Kematian bisa datang kapan saja, tidak harus yang tua duluan, tidak harus yang sakit sakitan dulu. kita tidak tahu kapan ajal kita, maka mari pergunakan waktu yang diberikan Allah ini dengan sebaik baiknya. jangan sampai kita menyesal di akhirat karena akhirat adalah hari pembalasan, hari panen, hari dimana kita tidak bisa beramal lagi. Sedangkan dunia adalah hari bercocok tanam, hari bekerja dan beramal, jangan berharap panen dulu di dunia ( walaupun itu bisa) karena panen yang haqiqi adalah di akhirat. 

Selanjutnya mari kita merencanakan masa depan kita. kita ingin membahagiakan orang tua, atau ingin sukses .....dengan cara apa ? bagaimana meraihnya ? apa saja yang perlu disiapkan ? tahapan tahapan apa saja yang harus dilalui ? ini semua perlu difikirkan dan direncanakan biar kita tidak salah jalur . karena gagal dalam merencanakan berarti kita sedang merencanakan kegagalan. Dengan ini semua maka secara tidak sadar kita akan mengisi waktu kita dengan hal hal yang produktif,  yang akhirnya kita tidak membuang waktu kita percuma. 

Yang ketiga. kita harus ingat bahwa yang mampu melapangkan dan menyempitkan sesuatu adalah Allah SWT. Maka jangan sampai kita lupa bahwa kita adalah hamba. Jangan sampai waktu kita penuh dengan kegiatan kegiatan duniawi saja. Sholat , dzikir dan baca Alqur'an jangan sampai tertinggal di hari apapun. Karena sebanyak kita membaca alqur'an sebanyak itu pula kelapangan yang akan kita terima. Semakin kita mengingat Allah, semakin Allah memudahkan dan melapangkan jalan dan waktu kita. 

Jangan sampai kita mengawali hari kita dengan fikiran fikiran duniawi....ketika kita bangun malam, sholat tahajud, isrok,  subuh, langsung kita rencanakan dalam hati kegiatan kita hari itu sekalian kita niatkan semua kegiatan tersebut lillah. Karena barang siapa yang bangun dan langsung memikirkan dunia maka Allah akan buat hidupnya sempit dan terjebak dengan kegiatan duniawi yang melelahkan. Sebaliknya barang siapa bangun tidur dan langsung mengawali harinya degan akhirat maka Allah akan buat dunia mengikut kepadanya serta kelapangan dalam segala urusannya....Wallahu A'lam bishowab. 

3 komentar:

spirit-literasi.id mengatakan...

Sangat menarik. Mari memanfaatkan waktu.

KangNoerhadi mengatakan...

Sae sanget p endro...

prianto mengatakan...

Memang sulit meninggalkan hal yang tidak berguna namun menghabiskan banyak waktu kita

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...