Kamis, 02 Juli 2020

Media Sosial, antara Dosa Jariah dengan Amal Jariah.

Media sosial merupakan salah satu wujud dari kemajuan yang melanda manusia. semua orang bisa dengan mudah mengetahui berita dan kejadian dimanapun dia berada, bahkan semua orang bisa menjadi pembuat berita itu sendiri tanpĆ  harus ribet dan tanpa harus menguasahi ilmu jurnalistik yang mumpuni. 

Dulu, masyarakat mendapatkan berita hanya dari koran, surat kabar, tabloid dan tv saja, sehingga berita yang didapat kadang kadang tidak up to date dan tidak ada second opini. 

Tetapi sekarang  berita dan kejadian bisa dengan mudah bersliweran di media sosial dengan narasi yang berbeda beda menurut siapa yang menyebarkan itu. sehingga seringkali banyak orang yang bingung, mana yang benar dan mana yang salah dari narasi narasi yang menyebar. 

Merebaknya berita hoax, atau semi hoax merupakan salah satu efek negatif dari berkembangnya media sosial di masyarakat. ditambah lagi banyak masyarakat yang belum cerdas dalam menyikapi berita berita di media sosial ini, mengakibatkan efek negatif ini makin meningkat menuju titik yang mengkhawatirkan. 

Harus diakui bahwa masyarakat kita ini masih terbagi ke dalam beberapa kelompok besar dalam menghadapi media sosial. kelompok pertama adalah mereka yang mampu menggunakan media sosial dengan benar sehingga menghasilkan hal hal positif, seperti buat bisnis, perdagangan, ngaji online dan sebagainya. kelompok ini ada yang aktif maupun pasif. 

Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang pasif, mereka hanya menerima dan menikmati media sosial. Kelompok ini juga terbagi menjadi 2, yang pertama mereka yang mampu memilah milah dari berbagai berita yang didapatkan dari media sosial, dengan mengecek kebenarannya. sedangkan kelompok kedua adalah yang tidak mampu memilah milah antara berita yang benar dengan berita yang hoax, mereka juga tidak mampu memilih mana berita yang harus disimpan sendiri dan mana berita yang bisa di share lagi ke yang lain. 

Mereka ini lah yang rentan untuk terprovokasi dengan berita berita di media sosial, mereka ini juga menjadi lumbung utama pergesekan masyarakat karena pemahaman dan berita yang salah yang mereka terima dan percayai.

Kelompok yang ketiga adalah mereka yang belum bisa menggunakan media sosial dengan cerdas, biasanya mereka adalah orang orang yang  menggunakan media sosial hanya untuk kesenangan tanpa memikirkan efek sampingnya. biasanya mereka adalah anak anak yang di usia sekolah walapun tidak menutup kemunginan orang dewasa juga.

Kelompok ke empat adalah mereka yang menggunakan media sosial untuk tujuan tujuan yang kurang baik. mereka dengan sengaja membuat dan menyebarkan konten konten yang tidak baik, mulai dari pornografi sampai berita hoax untuk merusak tatanan masyarakat. 

Temen temen,,,di lain sisi kita sebagai pengguna, pemakai, maupun penikmat media sosial bukanlah makhluk yang bebas tanpa aturan. kita merupakan hamba dan kita punya tuhan yang telah menciptakan kita. maka sebagai mana sebuah ciptaan maka kita pasti ada tujuab dalam penciptaan ini. 

Allah SWT pencipta kita telah memberi kita anugerah yang besar dengan mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa alqur'an sebagai pedoman buat kita. dari 2 anugerah ini kita bisa tahu bahwa, tujuan penciptaan kita adalah untuk menyembah kepada Allah SWT. 

Dengan kata lain, esensi dari wujud kita adalah beribadah kepada Allah SWT. dan salah satu bentuk ibadah  kepadanya adalah Berbuat baik dan meyebarkan kebaikan, maka kebalikannya berbuat buruk dan menyebarkan keburukan adalah tanda membangkangnya kita kepada perintah Allah SWT ini. 

Konsekwensinya ketika kita berbuat baik maka Allah akan senang dan memberi kita reward atau kita sebut dengan pahala dan jika kita berbuat buruk atau bahkan menyebarkan keburukan maka Allah akan marah dan menghukum kita. biasa kita sebut dengan dosa.

Ketika media sosial kita gunakan dengan baik, misalnya membuat kelompok ngaji online, belajar online, atapun membuat kata kata bijak penuh nasehat,  maka hal hal itu akan menjadi amal jariah kita. bayangkan ketika kita sedang enak enaknya terlelap tidur dimalam hari, ternyata di tempat lain ada yang membaca tulisan tulisan nasehat kita, ada yang menyimak kajian online kita maka dalam tidur pun kita mendapat tambahan pahala. 

Disisi lain, ketika kita menggunakan media sosial dengan tidak baik. marah marah di story kita, mengumpat, menjelek jelekkan orang lain, mengumbar aurat dalam media sosial hanya demi viewer. maka ketika kita sedang tidur pun, jika ada yang membuka dan melihat postingan kita, maka kita juga tetep mendapat tambahan dosa. naudzubillahi min dzalik.


2 komentar:

Kang Ansorie mengatakan...

Berhati-hati dalam bermedsos...

prianto mengatakan...

Harus bijak menggunakan medsos

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...