Senin, 10 Agustus 2020

Islam dan Penggunaan Akal

Agama Islam merupakan agama yang haq, agama yang sesuai dengan akal dan logika, agama yang sesuai dengan perkembangan jaman, agama yang cocok dengan perkembangan generasi demi generasi manusia, agama yang diperuntukkan untuk semua kelompok dan suku manusia. Agama yang di bawa oleh baginda nabi Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, agama yang dibawa untuk memberi petunjuk kejalan yang benar, jalan yang sudah disiapkan tuhan Allah yang maha perkasa sèrta maha bijaksana. Agama yang disiapkan untuk membimbing manusia ke kebahagianyang haqiqi di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, agama islam mempunyai beberapa kekhususan maupun tipologi sebagai berikut ; 
Pertama : Menghormati Akal dan Menggunakan Logika dalam Mengenal wujudnya Allah dan KeesaanNYA. 
Kedua : Persamaan hak antara manusia dalam hak dan kewajiban.

Ketiga : Memproklamasikan perdamaian dan keselamatan manusia. 
Keempat : Menggabungkan / Menyeimbangkan antara kebaikan dunia dan Akhirat.
Kelima : Kesesuaian Islam untuk setiap masa dan setiap tempat.

Pada kali ini kita akan membahas yang pertama  yaitu : Menghormati akal dan menjadikaannya dasar dalam mengetahui wujudnya Allah serta pengesaanNya.

Temen temen, islam datang untuk mengajak  manusia agar mengetahui wujudnya tuhan dan memproklamsikan ke esaan Allah. Dalam dakwahnya ini, islam telah membangunkan akal logika dari tidurnya yang panjang, mengajak akal manusia untuk mengerjakan lagi kewajibannya yang telah terlupakan, memberi petunjuk kepadanya untuk menggunakan logika yang benar dan menelaah ke alam semesta yang luas ini, menelitinya mulai dari keteraturannya yang istimewa, nidhom yang luar biasa detil, benda benda yang mengagumkan,  sampai ke terikatan antara sebab dan musabab (hukum kausalitas).

 Lebih daripada itu, islam mengajak akal logika manusia untuk memperhatikan seluruh alam semesta ini,  agar dia mencari asal muasal dari penciptaan ini. didalam 
Surat Al-Baqarah Ayat 164 disebutkan : 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Ini semua,  agar akal tanpa paksaan kembali ke fitrohnya, yaitu  mengakui bahwa alam semesta yang luar biasa ini ada karena ada yang mengadakan, tercipta karena ada yang menciptakan.  Dan kesatuan aturan serta nidhom alam semesta ini hanya bisa muncul dari satu tuhan saja, tidak mungkin lebih, yaitu tuhan yang maha esa, maha hidup, maha kuasa, maha bijaksana, maha mengetahui dan mempunyai sifat sifat yang sempurna lainnya.

Agama islam tidak berhenti hanya menuntun akal untuk mengetahui dan mengagumi tuhan yaitu Allah semata, tetapi agama islam menjadikan berfikir tentang alam semesta ini sebagai ibadah tingkat tinggi. 

dalam Al - Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 191dinyatakan :  ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ 
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. 

Tidak diragukan lagi bahwa ini semua merupakan anjuran dan dorongan untuk menggunakan akal  dalam melihat dan menelaah alam semesta, berusaha keras dalam memahami alam semesta, memunculkan instrumen instrumen dalam  usaha mengetahui hukum / aturan Allah pada  ciptaanya. seperti ilmu biologi, kedokteran, fisika, kimia, sejarah, ilmu falak / astronomi dan semua ilmu yang menjadikan manusia belajar terus menerus. Dan semakin manusia berhasil membuka rahasia rahasia alam ini semakin banyak rahasia pencipatan yang tidak diketahui, semakin manusia menguasahi ilmu ini semakin dekat manusia kepada tuhannya. berapa banyak para ilmuwan yang mendapatkan hidayah masuk islam karena penemuan penemuan mereka. Itu karena semakin manusia menggunakan akal dengan benar maka dia akan semakin dekat untuk mengetahui keberadaan tuhannya Allah Azza Wajalla . 

Didalam Alqur'an, kitab suci agama islam, kitab yang menjadi rujukan utama dalam syariat umat islam banyak ditemukan ayat ayat yang menandakan islam menghormati akal dan mengajak manusia untuk menggunakannya,  menjadikannya syarat taklif ( dibebani aturan syariat ), dan dasar untuk mendapatkan pahala maupu dosa. Kebalikannya islam mengecam orang yang tidak menggunakan akalnya, dan hanya mengikuti para pendahulunya.

Didalam Surat Muhammad Ayat 24 disebutka : 

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
atau Surat Al-Baqarah Ayat 170
 وَإِذَا قِيلَ لَهُم
ُ ٱتَّبِعُوا۟ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا۟ بَلْ نَتَّبِعُ مَآ أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَآ ۗ أَوَلَوْ كَانَ ءَابَآؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْـًٔا وَلَا يَهْتَدُونَ 
Terjemah Arti: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". 

Selain itu Islam menjadikan hifdul Akal / menjaga akal sebagai salah satu dari kehutuhan yang dhoruri.  Keharaman minum minuman keras, narkotika dan sejenisnya adalah upaya islam dalam menjaga akal manusia.  Betapa sering kita membaca "ulul albab" atau "ulul Absar" dalam Alqur'an menunjukkan tingginya perhatian islam pada penggunaan akal. wallau a'lam bishowab...



2 komentar:

Kang Ansorie mengatakan...

Kelebihan manusia dari makhluk Allah lainnya adalah akal, ngaten iye?

Kang Ansorie mengatakan...

Kelebihan manusia dari makhluk Allah lainnya adalah akal, ngaten iye?

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...