Jumat, 08 Mei 2020

Ketaatan kepada Rasulullah SAW


Ketaatan Kepada Rasulullah SAW

            Wahai temanku, sesungguhnya Allah SWT adalah Tuhan  yang menciptakanmu, membuatmu ada dan memberimu kenikmatan dhohir maupun batin.
            Apakah kamu tahu ? di awal awalnya kamu adalah setetes mani di perut ibumu dan senantiasa diliputi nikmat dari Allah sampai kamu dilahirkan di dunia ini sebagai manusia yang sempurna seperti sekarang. Kemudian Allah memberimu lisan untuk berbicara, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan akal untuk kau gunakan memilah milah hal hal  yang bermanfaat bagimu atau hal hal yang berbahaya untukmu.

وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ( surat an nahl 78 )

            Bukankah Allah Tuhan yang memberimu nikmat yang begitu banyak ini sangat mampu untuk menariknya kembali,  jika kamu membuatnya marah dan dia marah padamu ? 

            Wahai temanku, kewajiban kita yang pertama  kepada tuhan kita Allah adalah mengetahui sifat sifatNya yang sempurna, dan bersungguh sungguh untuk taat kepadaNya, dan mengikuti perintah perintahNya, serta meninggalkan laranganNya. Dan menyakini seyakin yakinnya bahwa semua kebaikan adalah apa yang Dia pilihkan untukmu bukan yang kamu pilih untuk dirimu sendiri, maka jangan sampai kamu dilalaikan sahwat, canda tawa dan ketaatan kpd makhluk dari  taat dan  beribadah kepada Allah.

            Wahai temanku, salah satu tanda sayangnya Allah kepada hambanya (kita) adalah mengirimkan utusanya kepada kita ( umat manusia ) untuk membimbing manusia menuju hal hal yang baik buat mereka di dunia maupun di akhirat.dan utusan terakhir adalah sayyidina Muhammad SAW yang bernama lengkap Muhammad bin Abdillah bin Abdul Mutholib Al arobiy Al Hasyimy. Maka sebagaimana kita wajib taat kepada Allah maka kita wajib taat juga kepada Nabi Muhammad SAW.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًا
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.

            Wahai temanku, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak perna berkata atau berbicara mengikuti hawa nafsunya sendiri maka semua perintahnya dan semua larangannya bersumber dari wahyu Ilahy, jadi mentaati rasulullah SAW merupakan bagian dari taat kepada Allah SWT.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
           
Wahai temanku, sesungguhnya tidak sempurna imannya suatu hamba sampai Allah SWT dan Rasulullah SAW menjadi suatu hal yang paling dia cintai melebihi cintanya kepada yang manapun. Dari Anas r.a, Rasulullah SAW bersabda :

 عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya.”


2 komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...