Senin, 04 Mei 2020

Bertaqwa


Wasiat untuk Bertaqwa kepada Allah SWT

            Pada  kali ini kita akan membahas bab ke dua dari kitab Washoya Aba i lil Abna i  yaitu tentang nasehat untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Di bab ini sang pengarang kitab memberi nasehat kepada murid muridnya ( kita sebagai pembaca) hal hal yang berkaitan hubungan dengan Allah SWT.

            Yang pertama sang pengarang mengatakan bahwa Allah SWT mengetahui apa apa yang ada didalam hati kita dan apa apa yang kita ucapkan serta mengetahui segala hal yang kita kerjakan. Jadi jangan sampai kita terlihat oleh Allah SWT yang maha melihat sedang dalam kondisi dan pekerjaan yang tidak diridhoiNya.

            Berhati hatilah dari murka Allah SWT tuhan yang telah menciptakanmu, memberimu rizki dan memberikan kepadamu nikmat akal yang dengannya kamu bisa mengatur hidup dan kehidupanmu. Kita biasanya takut jika terlihat orang tua kita/ guru kita ketika kita melanggar aturan mereka. Jadi haruslah kita lebih takut lagi kepada Allah yang maha melihat, yang pasti bisa melihat kita dalam segala hal, dalam segala waktu di hidup kita. Maka jangan menyepelekan segala perintahNya dan jangan melanggar larangan laranganNya.

            Selanjutnya sang pengarang mengatakan, sesungguhnya Allah SWT selain bersifat Rahman dan Rahim juga punnya sifat Syadidul Iqob atau yang maha dahsyat hukumannya, maka berhati hatilah ! jauhilah marahNya ! jangan sampai sifat kasih sanyangNya membuat kamu lupa dengan sifat hukumanNya. 

Didalam hadist yang diriwayatkan imam Bukhori dan imam Muslim dan imam At Tirmidzi Rasulullah SAW mengatakan :
إن الله يملي للظالم حتي إذا أخذه لم يفلته
“ sesunguhnya  Allah akan membiarkan orang orang dholim sampai ketika Allah menghukum mereka, tidak ada yang selamat 

            Yang kedua sang pengarang menerangkan bahwa didalam taat kepada Allah terdapat kenikmatan dan ketenangan yang hanya didapat oleh orang orang yang mencobanya. Makanya wahai teman teman pergunakan taat kepada tuhanmu ( Allah ) untuk mendapatkan kenikmatan  dan ketenangan ini. Maka kita akan tahu betapa ikhlas pengarang kitab ini dalam memberi nasehat.

            Wahai temanku sesungguhnya diawal ketaatan kepada Allah kita akan menemukan beban berat, jadi bertahanlah dalam menerima beban ini sehingga ketaatan ini menjadi adat kebiasaan kita sehari hari.

            Selanjutnya sang pengarang mengajak kita untuk merenung, dulu ketika kita di bangku sekolahan, kita belajar membaca dan menulis, kita di suruh untuk menghafal Al – Qur’an atau yang lainnya, bukannkah pada waktu itu kita membeci sekolah dan guru kita ? dan kita berandai andai kalau saja kita punya waktu luang untuk meninggalkan semuanya ?  nah sekarang lihatlah diri kita sekarang, kita sudah di posisi ini, itu karena hasil keseriusan kita di sekolah dulu, dan kita bisa memahami betapa guru kita pada waktu dulu sangat bersungguh sungguh untuk kebaikan kita.

            Makanya pengarang kitab ini Muhammad Syakir mengajak kita untuk bersabar dalam ketaatan kepada Allah SWT sebagaimana kita bersabar dalam belajar di bangku sekolah dulu. Dan insyaAllah kita akan tahu manfaat dari ketaatan kepada Allah.dan Ini semakin cepat kita rasakan jika kita senantiasa meminta bantuan dan petunjuk Allah dalam melaksankan nasehat ini.

            Yang terakhir syeikh Muhammad Syakir menerangkan kepada kita bahwa takwa kepada Allah bukan hanya sholat, puasa, baca Al –Qur’an dll saja tetapi takwa kepada Allah masuk kedalam segala hal.
Bertakwalah kepada Allah SWT dalam ibadah/ hubunganmu denganNYA, Jangan meremehkan itu.
Bertakwalah dalam berhubungan dengan temanmu, jangan menyakiti mereka.
Bertakwalah kepada Allah dalam berhubungan dengan negaramu, jangan menghianati negaramu dan jangan membiarkan negaramu di kuasahi / dijajah.
Bertakwalah kepada Allah dalam hubungan dengan dirimu sendiri, jangan menyepelekan kesehatanmu, jangan berperilaku dengan akhlak yang buruk.

            Dalam sebuah hadist yag diriwayatkan oleh imam ahmad, dan imam tirmidzi dan imam hakim dari abu dzar dan mu’ad bin jabal Rasulullah bersabda :
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَاتْبِعِ السَيئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَ خَاِلِق النَاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
Bertakwalah kepada Allah dimanapu kau berada, dan ikutilah perbuatanmu yang buruk dengan perbuatan yang baik karena itu menghapusnya, dan bergaulah dengan manusia dengan akhlak yang baik”  .


2 komentar:

spirit-literasi.id mengatakan...

Tulisan bergizi. Bermanfaat untuk selalu meningkatkan takwa kita.

Kang Badi' mengatakan...

Sangat bermanfaat pak....

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...