Jumat, 07 Agustus 2020

Bermanfaat dan Tidak Menyusahkan

Ibnu Kholdun dalam Mukoddimahnya mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia yang lain, setiap orang akan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Kebutuhan manusia  terbagi menjadi 2, kebutuhan yang bersifat material dan kebutuhan yang bèrsifat spiritual. kebutuhan material sepèti sandang, pangan, maupun papan tidak akan mampu di cukupi sendirian. Misalnya, ketika kita mau makan nasi goreng, maka kita membutuhkan petani yang menanam padi, tengkulak yang mengumpulkan padi dari para petani, pedagang yang menjual beras, tukang selip yang mengubah gabah menjadi beras, selain itu kita juga masih membutuhkan orang orang yang membuat alat masak dan sebagainya.

Sedangkan kebutuhan spiritual, yang sepintas merupakan kebutuhan yang bersifat pribadi ternyata sebenarnya membutuhkan orang lain. Misalnya, Shodaqoh, hibah maupun Hadiah tidak akan diterima jika tidak ada orang lain yang menerimanya. Sholat berjamaah di beri pahala yang lebih banyak dari pada sholat munfaridan. selain itu, kita tidak akan mengetahui tentang tuntunan agama dan syariat tanpa para guru, dan ulama yang mengajarkan kepada kita, tanpa buku buku yang telah di tulis oleh para ulama itu kita mungkin tidak akan paham tentang alqur'an dan Al hadist, bahkan Alqur'an dan Al hadist itu sendiri ditulis oleh orang orang sebelum kita. maka kata kata Al insanu Madaniyyun Bi thob'i itu sangat benar adanya. 

Saya yakin para penikmat "Manga" alias komik akan tahu cerita Naruto. Bagaimana sengsaranya dia ketika tidak dianggap oleh masyarakatnya, yang mengakibatkan dirinya sering berbuat onar hanya untuk memancing perhatian orang lain. Bisa jadi ini merupakan gambaran dunia nyata. betapa banyak anak anak yang "nakal",  susah diatur, suka menjahili temannya ternyata adalah produk dari keluarga yang tidak "komplit" ataupu kelurga yg broken home.  Kedua orang tua mereka sibuk bekerja, sehingga lupa maupun kurang dalam memberi perhatian kepada anaknya. 

Manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia dikaruniai dengan panca indera, insting , Akal, hati dan juga diberi tuntunan Ilahi yaitu Agama. Dengan ke lima karunia itu manusia mampu mendominasi makhluk lain di dunia ini. maka jika kita ingat kata paman peter parker dalam serial spider men " kekuatan yang besar melahirkan tanggung jawab yang besar pula". Sudah pasti kita manusia mempunyai tanggung jawab di atas hewan, gunung, dan makhluk lain di dunia ini. 

Jika Manusia hanya berfikir tentang bagaimana cara dia dapat makan enak, punya rumah megah, mampu memakai pakaian dan hiasan yang mahal, kemudian punya keluarga yang bahagia dan sudah itu saja, itu berarti dià sama dengan hewan. Kambing misalnya, dia cukup bisa makan, minum, beranak kemudian mati. 
Salah satu yang bisa membedakan kita dengan hewan adalah tolong menolong.  hewan menolong kelompoknya hanya berdasarkan insting, sedangkan kita dengan akal dan hidayah agama mampu melakukan itu dengan niat dan cara yang lebih baik.  Ketika kita mampu berguna untuk keluarga dan masyarakat berarti nilai kita akan meningkat sebanyak dan sebesar kegunaan kita itu.  Kenapa Presiden begitu di hormati ? itu karena dia berguna untuk satu negara. Gubenur, Bupati mendapat perlakuan yang sama karena mereka berguna untuk satu provinsi dan kabupaten. Dan berguna bukan masalah jabatan tetapi berguna adalah masalah perbuatan. Bisa jadi seorang rakyat biasa lebih bermannfaat daripada bejabat jika dia mampu berbuat yang lebih besar, lebih ikhlas dan lebih bermanfaat dari pada pejabat tersebut. Inilah mungkin maksud dari pada syiir " Annasu alfu minhum ka wahid, wa wahid minhum  ka alfin in amrun 'ana" . 

Semakin bermanfaat seseorang untuk orang lain semakin baik dan mulya orang itu. sehingga rasul pun memberi arahan untuk kita bahwa manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat, " khairun nasi anfauhum linnas". Menyingkirkan paku dari jalan, menyapu mesjid sebelum sholat, membagi makanan ke tetangga, memuji orang lain merupakan hal hal yang memberi manfaat orang lain yang sering kita lupakan.

Jika kita tidak mampu memberi manfaat untuk orang lain, minimal kita harus mampu untuk tidak menggangu orang lain. Mari  menjaga lidah untuk tidak mengejek, membuly, menghina maupun mengolok ngolok orang . Selain itu mari menjaga agar perbuatan kita tidak mengganggu maupun menyakiti orang lain.  semakin kita bisa menghindari untuk tidak menyulitkan dan melukai orang lain semakin kita menjadi makhluk yang lebih baik. Semakin nyaman orang lain di sekitar kita dengan kita semakin kita mulia diri kita. Al muslimu man salima muslimunal akhor min lisanihi wa yadihi. Wallahu A'lamu bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...