Rabu, 25 November 2020

Beryukurlah, karena Menjadi Guru

Bersyukurlah karena kita Guru

Selamat Hari Guru  25 November 2020. Guru merupakan profesi yang cukup unik, karena mendidik manusia. Manusia adalah makhluk yang paling mulya. selain itu yang dibidik oleh guru adalah bagian terbaik dan termulia dari semua bagian manusia, yaitu akal dan hatinya. Jadi bisa dikatakan guru adalah profesi yang paling mulia. Tetapi, ternyata guru merupakan profesi yang sangat rentan dengan masalah, sangat rentan dengan cemoohan dan sangat rentan dengan serangan. 

Guru di sekolah sekolah / madrasah swasta pinggiran bahkan sebagian dikota besar sangat kurang perhatian terutama tentang kesejahteraanya. betapa banyak guru guru zaman sekarang yang masih di gaji 300 ribu an sebulan.  Betapa banyak guru guru sekarang yang masih harus berfikir dua kali hanya untuk membeli kendaraan untuk mengajar. 

Padahal untuk menjadi guru harus dengan kwalifikasi yang ketat, salah satunya sarjana S1. berapa besar uang yang dibutuhkan untuk menjadi sarjana ?  

Bandingkan dengan (maaf ) kuli bangunan. Sehari dengan beban kerja antara 06.30 - 14.00 mereka mendapat upah 75.000 plus makan 2 kali dan kopi ya...  silahkan dihitung sendiri jika dikali 1 bulan.  Saya tidak mengatakan kuli bangunan itu jelek,,,tapi yang ingin saya katakan...untuk menjadi kuli bangunan tidak harus sarjana dulu ......tidak harus lulus sma/ smk/ aliah dulu..... kenapa guru yang lebih berat syaratnya mendapat hasil ekonomi lebih sedikit......? 

Selain itu,, betapa banyak gembor gembor tentang sekolah gratis, yang ujungnya membuat nasib guru malah lebih tragis.  Sebagian wali murid tidak mau membayar iuaran sekolah padahal cuma 10.000 perbula n. Tetapi ketika anaknya kurang menguasahi pelajaran,  dengan entenngnya mereka menyalahkan gurunya. Coba kita sedikit ber andai andai....ketika anda kencing di toilet umum, anda akan diminta membayar Rp 2000, anda tidak protes. apakah anak anda disekolah g' pernah kencing ?  klau mereka setiap hari kencing di sekolahh/madrasah sekali saja, dikali 2000 maka rp 2000 x 26 (1 bukan dikurangi hari ahad)  makaa harusnya mereka membayar Rp 52. 000 hanya  untuk kencing anaknya saja. tanpa bisa protes, apakah anaknya menjadi baik sopan santunnya apa tidak, tanpa bisa bertanya apakah anaknya menguasahi matematika atau tidak.....
Selain itu, betapa mudah guru disalahkan dan dijatuhkan marwahnya hanya ketika dia mau mendisiplinkan anak didiknya, kemudian dia agak "keblabasan". Ancaman untuk dilaporkan ke polisi, hukuman penjara dan sebagainya menanti.  

Disamping resiko seperti diatas, Guru ternyata mendapat beban yang terus bertambah. Dari wali murid, tuntutan agar anaknya menjadi hebat semakain kuat. Dari segi regulasi tuntutan administrasi semakin banyak, mulai harus mengisi simpatika, emis, berbagai macam asesment, PPG, ditambah peraturan yang terus berubah ubah membuat guru selalu berada didalam situasi buah simalakama.  

Ya begitulah nasib guru sekarang ini, atau lebih tepatnya sebagian besar guru. 

apakah ini keluhan.....memang....tetapi kurasa kita harus lebih bersyukur, bukankah sudah dijelaskan bahwa ketika Allah mau meninggikan derajat seseorang maka Allah akan mengujinya . Dan ujian bisa saja berbentuk berbagai masalah ....iya kan...? 

Guru adalah manusia dengan strata tertinggi. Sebagaimana sering kita mendengar bahwa manusia dibagi menjadi 5. Muallimun, Mutaallimun, samiun, rogibun dan yang bukan keempatnya.  Muallimun merupakan yang tertinggi. Muallimun adalah seorang guru,kyai, pengajar, pendidik yang meneruskan usaha dan pekerjaan para rasul. 

Bukankah pekerjaan seorang rasul adalah mendidik akhlak, mengajarkan akidah, menyebarkan Ilmu dan iman sebagaimana pekerjaan seorang guru ? 

Bukankah guru adalah penerus para nabi dan rasul ? 

Guru mendidik dan membina generasi manusia. Sehingga terus akan ada Generasi generasi yang akan berpegang teguh pada keimanan dan keislaman. Akan ada generasi yang terus mengenal Allah dan menyembahNya. Bukankah ini keren ? 

Guru adalah pendidik dan murobbi generasi muda. sehingga dia akan terus diingat oleh generasi generasi dan mendapatkan doa mereka. Bukankah ini nikmat ? 

Guru memang tidak bisa bergaya parlente seperti para pengusaha. Tetapi guru tahu bahwa para pengusaha itu lahir dari didikan dan bimbingan guru.

Guru mungkin tidak bisa hidup mewah. Tetapi akan mendapat doa yang lebih megah. 
Tidak ada kemulian untuk menirukan makhluk kecuali menirukan baginda nabi Muhammad SAW.  Guru adalah peniru dan penerua tugas tugas Beliau. 

Jadi selama kita bisa ikhlas, maka mari bersyukur karena kita adalah guru . 
Wallahu A'lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilihan

Judul ini memang merujuk ke hawa panas yg sedang dirasakan sebagian besar kita ya, hawa panas yg mulai menyebar karena akan ada ...